Laporan Wartawan Banjarmasin Post Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - 'Seramnya' kawasan Tanjung Berkat begitu terasa saat kita memasuki kawasan tersebut.
Jalannya hanya bisa dilewati motor dan saat masuk ke dalam, harus ekstra hati-hati karena sebagian jalan hanya berupa titian yang berbatasan langsung Sungai Martapura.
Kanan kiri jalan, padat dengan pemukiman penduduk.
Menurut keterangan sumber, polisi pun kerap kesulitan masuk ke kawasan tersebut.
Ada sandi atau kode khusus bagi warga jika melihat polisi datang, 'warik' (monyet).
"Polisi sebutannya 'warik'. Kalau ada polisi datang, sebut warik maka yang lain berkemas," ujar sumber.
Dengan adanya penggrebekan macam ini, minimal bisa membuat para 'pemain' berpikir.
Dua RT di Tanjung Berkat Ujung, RT 17 dan RT 18 memang dikenal warga sebagai 'pusatnya' narkoba.
"Kalau cuma satu dua orang polisi yang datang tidak bakal jadi hasil," celetuk warga.
Lurah Teluk Tiram Syahriansyah mengatakan, kawasan Tanjung Berkat sudah ramai sejak puluhan tahun silam.
Wilayahnya bisa dikatakan paling ujung Teluk Tiram lantaran langsung berbatasan dengan Sungai Martapura dan dikenal sebagai salah satu kawasan kumuh Banjarmasin.
"Ujungnya jalannya buntu. Akses jalan juga hanya titian. Banyak yang tinggal adalah warga pendatang," ujarnya.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh serabutan.