TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri HM Sani secara resmi mengumumkan sejumlah nama yang menjadi staf khususnya.
Seorang staf khusus yang diangkatnya adalah putri kandungnya, Rini Fitrianti. Rini masuk dalam sembilan nama lainnya.
Pada umumnya mereka termasuk orang-orang yang berperan cukup penting dalam tim sukses pemenangan Sani-Nurdin (Sanur) saat masa Pilkada 2015 lalu.
Mereka adalah Ahar Sulaiman, Saidul Kudri, Andi Anhar Chalid, Herizal Hood, Belius Hasibuan, Imannuel D Purba, Yanto, Marsetio dan Jimmy Rumengan.
"Jumlah staf khusus itu 2 kali dari staf ahli. Jadi kalau jumlah staf ahli ada 5 orang, maka staf khusus bisa sampai 10 orang. Itu dibenarkan. Kita ikuti aturan saja dan kita butuh mereka," jelas Sani kepada awak media di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa (15/3/2016) siang, usai mengangkat para staf khusus tersebut.
Menurut Sani, para staf khusus tersebut dipilih dari berbagai latar belakang baik dari akademisi, politikus, tokoh masyarakat dan lain-lain.
Mereka menetap di Batam, Tanjungpinang dan bahkan di luar Kepri. Mereka akan ditugaskan Sani untuk menangani bidang-bidang tertentu.
Sani mengakui bahwa ada staf khusus yang dipilih karena keahliannya di bidang tertentu seperti mantan Kepala Staf Angkat Laut (Kasal), Marsetio.
Ada juga yang diangkat karena pemikirannya yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan Kepri sebagai misal Profesor Jimmy Rumengan.
Namun, dia juga membenarkan bahwa sebagian besar staf khusus itu diangkat karena jasa besar mereka membantunya saat Pilkada.
Jasa besar mereka itu dihargai dengan menempatkan mereka pada posisi yang langsung berhubungan dengannya.
"Sedikit banyaknya mereka ini sudah berbuat banyak untuk saya. Yah, jasa baik orang perlu dihargai, walaupun pengangkatan ini tidak semata dibuat karena saya ingin balas budi," jelas Sani.
Kendati para staf khusus ini sudah dilantik, Sani belum mau memberikan komentar mengenai apa tugas dan wewenang yang dilekatkan kepada mereka.
Dia belum mau menjawab posisi staf khusus dengan latar belakang tertentu akan menangani bidang-bidang tertentu itu.
Dia hanya mengatakan bahwa mereka akan diberikan tugas khusus.
Namun, dia mengaku belum berpikir sampai pada tugas khusus seperti apa yang hendak diberikan kepada mereka.
"Akan ada pertemuan untuk menentukan apa yang harus mereka tangani, mereka akan ditempatkan di SKPD mana. Sekarang kerja mereka masih bersifat umum. Mereka akan diberi fasilitas. Paling kurang mereka akan diberi honor. Masa tugas mereka berlaku setahun. Dalam perjalanan, mereka bisa saja diganti kalau ada hal yang mungkin mengganggu tugas mereka," jelas Sani.