TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Kampung Merancang Ulu di Kabupaten Berau dalam beberapa pekan terakhir terasa mencekam. Penyebabnya warga disana mengalami kesurupan massal.
Tak hanya sekadar kesurupan, bahkan mereka yang mengalami kesurupan biasanya berujung pada kematian.
Menurut laporan Kepala Kampung Merancang Ulu, Andi Marpai, ada 10 warganya yang meninggal hanya dalam rentang waktu 47 hari.
Namun saat Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) bertandang ke kampung itu pada akhir pekan kemarin, warga setempat menyebutkan sudah ada belasan warga yang meninggal tidak wajar.
"Kami bilang tidak wajar, karena sebelum meninggal, gelagatnya aneh-aneh. Ada yang pakai baju terbalik dan mayoritas mereka mengalami kesurupan. Setelah itu, langsung meninggal," kata Andi, warga Merancang Ulu.
Salah satu keluarga Andi juga ada yang (menurutnya) meninggal secara tidak wajar.
Cerita senada juga disampaikan oleh Mustakim yang beberapa hari lalu kehilangan adik iparnya karena kasus yang sama.
"Adik ipar saya meninggal, sebelum meninggal juga kesurupan. Setelah meninggal, gantian istri saya lagi yang kesurupan," ujar Mustakim.
Karena khawatir terjadi hal yang buruk pada Siti Hawa, istrinya, Mustakim pun sempat beberapa kali mendatangkan orang ‘pintar’.