Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tangisan bayi lantang terdengar dari dalam ruangan Kemuning 2, ruang perawatan kulit dan kelamin RSUD DR Soetomo Surabaya, Senin (28/3/2016).
Mohammad Waseso Haditya masih berusia 1,15 bulan.
Bayi malang itu putra pasangan Agus Siswanto dan Mujinem.
Mereka warga Dusun Janti RT 04/14 Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Orangtuanya berpakaian seadanya, bersandal jepit, dan selendang bayi masih melingkar di leher Mujinem, buruh tani dan buta huruf.
Sementara Agus pekerja borongan kastok.
Wajah mereka tampak lelah, terpancar kesedihan dan kemurungan.
Di pinggir tempat tidur, mata mereka tertuju kepada putra kecilnya, sambil terus mengipasi dan sesekali mengusap air mata anaknya yang menderita.
Wasesa sangatlah lucu.
Kulit dasarnya putih, matanya hitam dan tumbuh rambut beberapa sentimeter.
Badannya berisi tapi tak gendut.
Sayang, banyak bekas luka dan noda darah merah menyala mengering di tubuhnya.
"Sudah beberapa hari ayah dan ibunya tidak mau makan. Makan hanya sedikit. Wajar, orangtua mana yang tidak sedih melihat anaknya begini," ujar Lilik (49) keluarga orangtua Wasesa yang ikut menamani ke Surabaya.