Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Temuan granat beserta peluru aktif terjadi di Denpasar, Bali dalam dua hari berturut-turut.
Hari Senin (28/3/2016), warga di Jalan Gunung Agung Gang Yamuna, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, dikejutkan oleh penemuan ratusan butir peluru aktif di garasi mobil di rumah milik Nyoman Suardika (48) yang hingga kini belum diketahui siapa pemiliknya.
Sedangkan pada Selasa (29/3/2016) siang, sebuah granat dan beberapa peluru aktif dilaporkan tersimpan di sebuah rumah milik Anak Agung Ngurah Narendra (45), Jalan Gunung Lawu, No. 11 Denpasar.
Temuan granat beserta sejumlah peluru di Jalan Gunung Lawu itu bermula ketika Anak Agung Ngurah Narendra tengah membersihkan kamar almarhum ayahnya, Kapten (Purn) Anak Agung Ngurah Winaya, yang meninggal dunia pada Senin (28/3/2016) malam.
Tatkala tengah sibuk membersihkan kamar ayahnya, Narendra tertarik oleh sebuah kotak yang terletak di atas meja di kamar almarhum.
Setelah diperiksa, kotak tersebut berisi granat dan peluru yang masih aktif.
Narendra kemudian melaporkan keberadaan granat dan peluru di kamar ayahnya tersebut kepada seorang Bintara Pembina (Babin) Kamtibmas Desa Pemecutan Kelod yang tengah bertugas.
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana, yang didampingi Kanit Reskrim, Iptu Pol Lutfi Olot Gigantara, membenarkan ikhwal pelaporan temuan granat dan peluru tersebut.
Wisnu mengklarifikasi bahwa granat dan peluru itu bukan ditemukan, tetapi sejak awal anak almarhum memang sudah mengetahui adanya granat dan peluru tersebut.
Setelah ayahnya berpulang, Narendra berinisiatif menyerahkan granat dan peluru yang sebelumnya disimpan ayahnya itu.
“Bukan penemuan granat. Jadi almarhum semasa hidupnya sempat memberitahu Narendra bahwa dirinya menyimpan granat di dalam kamarnya. Setelah berpulang, Narendra kemudian berinisiatif melaporkan granat simpanan ayahnya tersebut kepada Babinkamtibmas Pemecutan Kelod. Babinkamtibmas lantas melaporkan keberadaan granat itu ke Mapolsek Denpasar Barat,” terang Wisnu, Selasa (29/3/2016).
Mendapat laporan tersebut, tak lama kemudian tim kepolisian Denpasar Barat melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).