TRIBUNNEWS.COM - Sonya Depari masih jadi topik tertinggi obrolan di media sosial. Bahkan ancamannya di video kemungkinan jadi tren kawula muda, Kamis (7/4/2016).
"Oke Bu, saya tidak main-main ya, saya tandai Ibu. Saya anak Arman Depari," katanya dengan menunjuk-nunjuk polwan tersebut, berdasarkan rekaman video dari Tribunnews Medan.
Kalimat ancaman dari video yang menyebar di dunia maya ini bakal jadi tren dan sudah dimulai dari tweet-tweet atau komentar-komentar netizen di Instagram.
Beberapa netizen mendengungkan soal pencatutan nama jenderal dan akan jadi tren candaan kawula muda nantinya.
Tweet netizen lainnya tentang Sonya yang telah memecahkan misteri pada Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pertama.
Saat itu Rangga yang sudah berada di dalam bandara berhasil dikejar.
Bahkan Cinta berhasil masuk di area penumpang yang mustahil bisa dilakukan di dunia nyata.
"Waktu cinta naik mobil ngejar rangga ke bandara, dia bisa lho sampai masuk ke dalam, mungkin ngaku anaknya arman depari. Mungkin.." Tulis akun dengan nama IG: Muhadkly Acho @muhadkly.
Tentu saja ini hanya bersifat candaan dan hal ini membuktikan bagaimana efek yang demikian besar soal kasus Sonya yang mencatut nama jenderal yakni Irjen Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan BNN yang akhirnya terekam kamera dan menyebar.
Nama Arman Depari bahkan jadi trending topic dan hingga berita ini diturunkan pada pukul 12.28 WIB sudah selama 8 jam namanya jadi trending topic.
Nama Arman Depari ada di posisi 4 trending topic Twitter Indonesia.
Di Twitter tak hanya gara-gara pemberitaan dari portal namun juga banyak netizen yang berkomentar terkait pencatutan nama ini.
Semua berkomentar berikan pendapat hingga artis seperti Pandji Pragiwaksono sempat tweet soal ini.
"Itu anaknya Arman Depari itu kenapa sih," tulis Pandji Pragiwaksono @pandji.
Tak sedikit pula yang tweet kocak.
Enjoy Kuis! @EnjoyKuis: Oh ini cewek yg ngaku anak jendral Arman Depari ... mending ngaku aja jadi pacar gue :D pasti gue gak bakal nolak
Zarhen @zarryhendrik : ...namun Arman Depari tak mengakuinya. Jadi si bawang merah kw super itu anaknya siapa?
Masih banyak tweet-tweet kocak lainnya di trending topic Arman Depari.
Ancam Polwan
Usai melaksanakan Ujian Nasional (UN), para siswa SMA di Kota Medan menggelar konvoi, Rabu (6/4/2016).
Saat konvoi berlangsung, polisi menghentikan sebuah mobil Honda Brio karena membuka kap belakangnya di Jalan Sudirman dekat Hotel Polonia.
Saat diamankan polisi, penumpang mobil wanita cantik yang masih berseragam SMA marah-marah kepada Ipda Perida Panjaitan yang hendak menilang.
"Oke Bu, saya tidak main-main ya, saya tandai Ibu. Saya anak Arman Depari," katanya dengan menunjuk-nunjuk polwan tersebut.
Ipda Perida hanya membalas kata-kata wanita cantik tersebut dengan kata,"Ia....ia....ok ya...," katanya.
Saat wartawan konfirmasi lagi, apakah ia benar anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari, ia tidak menjawab, hanya diam dan menutup wajahnya.
Usai ribut-ribut Ipda Perida membiarkan para siswi tersebut pergi.
"Kalian pulang ya, langsung ke rumah ya. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juganya," ucapnya.
Cerita anak jenderal dan operasi zebra
'Kisah anak jenderal' pernah terjadi dalam Operasi Zebra yang digelar Satuan Lalu Lintas Polresta Depok di Jalan Margonda Raya, Rabu (3/12/2014).
Seorang pemuda yang mengendarai Daihatsu Taft, menolak diperiksa kelengkapan kendaraannya.
Ia mengaku anak seorang jenderal yakni Brigjen TNI AL.
Awalnya petugas kepolisian tetap bersikeras dan menjelaskan agar pemuda itu tetap menunjukkan kelengkapan surat kendaraannya.
Sebab razia ini berlaku bagi siapa pun tanpa kecuali.
Namun karena pemuda itu terus menolak dan dapat memicu terjadinya keributan, polisi lalu mengalah dan menyerahkan hal ini ke Garnisun dan TNI yang mendampingi mereka dalam razia.
Kasat Lantas Polresta Depok Sri Suhartatik, yang akrab disapa Tatik, mengatakan pihaknya menghindari keributan dan pertengkaran yang lebih jauh, sehingga menyerahkan pemeriksaan itu ke Garnisun.
Menurut Tatik, peristiwa semacam ini telah diantisipasi pihaknya sehingga setiap razia digelar, mereka didampingi anggota Garnisun.
"Pemuda itu mengaku anak jenderal TNI AL. Sehingga tidak terima sewaktu kendaraannya kami hentikan untuk diperiksa kelengkapan suratnya," ujar Tatik, Rabu (3/12/2014) sore.
Menurut Tatik, pihaknya sebenarnya sudah menjelaskan dengan baik-baik kepada pemuda tersebut, bahwa siapapun harus diperiksa kelengkapan surat kendaraannya dalam operasi Zebra ini.
Namun, kata Tatik, pemuda itu justru menolak terus dan bahkan dapat memicu terjadinya keributan yang lebih jauh.
"Sehingga kami memutuskan untuk menyerahkan hal ini ke TNI agar ditangani Garnisun."
"Apalagi yang bersangkutan sempat menunjukkan surat yang menurutnya bisa membuktikan dia anak petinggi atau jenderal TNI," kata Tatik. (*)