"Seluruh program itu sudah kami jalankan, hanya tinggal memperoleh hasil. Tapi kami dipulangkan pemerintah, kami datang ke sana bukan untuk menambah ekonomi tapi berikan kontribusi kepada pemerintah," ujarnya.
Eks anggota Gafatar di Ketapang, lanjutnya, majemuk, hampir seluruh komunitas agama dan suku membaur dan rukun.
Bahkan, selama ini mereka hidup secara mandiri.
"Kami di sana bangun secara mandiri, lokasi permukiman, sekolah dan ladang seluruhnya dikerjakan secara kolektif, ada kelompok-kelompok taninya. Bahkan, khusus bidang teknologi juga ada kelompoknya," katanya.
Ia berencana akan memulai hidup baru sepulang dari penampungan di Kota Pematangsiantar.
Ia berencana menetap sementara di rumah mertua dan memulai pekerjaan baru sebagai wiraswasta.