Laporan wartawan TribunSolo.com, Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro, menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X sempat dikabarkan ditangkap petugas di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (9/4/2016) karena kasus narkoba.
Namun dari sejumlah konfirmasi dari kepolisian maupun BNN, kabar penangkapan tersebut sejauh ini tidak terbukti.
Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro memiliki nama lahir Nieko Messa Yudha.
Ia merupakan suami dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, putri pertama Sri Sultan HB X dan GKR Hemas.
Pangeran Wironegoro menikahi GKR Mangkubumi pada 28 Mei 2002.
Dari pernikahannya ini, keduanya dikaruniai dua orang anak, yakni Raden Ajeng Artie Ayya Fatimasari Wironegoro dan Raden Mas Drasthya Wironegoro.
Mei 2015, Sabdaraja yang dikeluarkan oleh Sri Sultan HB X, Ratu Pembayun (gelar GKR Mangkubumi sebelumnya), menerima gelar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram.
Gelar tersebut sekaligus menjadikan istri Wironegoro ini menjadi pewaris tahta keraton.
Pangeran Wironegoro atau yang sering akrab disapa Nieko ini mengawali bisnisnya sebagai pengusaha distributor minyak pelumas di Jakarta.
Setelah menikah, kemudian dirinya turut serta tinggal bersama istrinya dan tetap aktif dalam sejumlah kegiatan, seperti bidang seni dan budaya.
Dikutip dari Wikipedia, tahun 2003, Pangeran Wironegoro menjabat sebagai Ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara, sekaligus pemrakarsa Jogja National Museum.
Selain itu, Pangeran Wironegoro juga aktif dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan Yayasan Edukasi Anak Nusantara.
Di Keraton Yogyakarta, Pangeran Wironegoro merupakan Pengageng II dari Tepas Parentah Hageng, yang bertugas mengurus kepangkatan dan jabatan abdi dalem keraton.
BNNP DIY Bantah Lakukan Penangkapan
Terkait kabar penangkapan KPH Notonegoro, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Kombes Pol Soetarmono menegaskan, pihaknya tak menangkap menantu Sri Sultan HB X atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Namun, pihaknya meminta untuk memastikan ke Polda DIY maupun Polres Sleman.
“Kami tidak melakukan penangkapan. Tapi tidak tahu kalau Polres Sleman atau Polda DIY yang melakukan, coba konfirmasi ke sana,” ujar dia. (*)