Laporan Wartawan Banjarmasin Post Nurholis Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Setya Novanto (Setnov) selain dalam kujungannya ke Banua, selain ada misi politis, dia juga sempat curhat soal keberadaan dirinya yang dilaporkan ke MKD di DPR RI.
Dia menceritakan panjang lebar mulai dari kronologi awal sampai hingga ada pengumuman termasuk proses hukumnya.
"Saya mengundurkan diri. Ada yang menasehati saya, sudah mengundurkan diri. Saya lakukan namun harus menjadikan Golkar ke depan lebih baik," kata Setnov.
Bukan hanya itu saja, mana kala Setnov disebut ada permufakatan jahat dalam skandal Papa Minta Saham dana kaitan kasus PT Freeport, dia menyebut itu sebuah firnah.
"Saya juga bingung, ada laporan ke kejaksaan. Kalau ada permufakatan jahat itu terjadi makar, gerakan teorisme. Saya panggil tidak datang, dengan pengacara, tidak perlu harus datang," kata dia.
Namun dalam satu hari, Setnov datang dan minta diperiksa, dan diterima dengan baik di kejaksaan.
"Di situ kerjaannya foto-foto saja. Akhirnya tidak bisa dilanjutkan, juga di Kejaksaan setelah diumumkan. Ini saya jelaskan juga karena ini selalu berkembang, Papa Minta saham. Saya juga bingung, saham yang mana," kata Setnov.
Dia perlu luruskan, kalau itu hanya fitnah belaka.
"Dan sangat tidak mungkin, karena prosesnya tidak se simpel itu. Pun ketika dengan bertemu pak Kapolri, dan dijelaskan besoknya Bapak setya novanto tidak tersangkut. Jadi saya didzolimi saja. Namun saya tidak pernah benci dengan yang dizolimi saya. Saya hanya berdoa, yang membenci saya bisa terbuka kembali," kata Setnov.