Laporan Reporter Tribun Jogja Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU ESDM Klaten mencatat puluhan sumber mata air mati.
Beberapa faktor termasuk campur tangan manusia, diduga turut menyebabkan hal tersebut.
Mengutip catatannya, Kabid SDA Pramana Agus Wijanarka menyebut di Klaten ada 174 mata air.
Dari total tersebut, 31 diantaranya telah mati. Beberapa diantaranya bahkan telah berubah peruntukannya menjadi sawah dan pekarangan.
"Dugaan penyebabnya ada bermacam-macam, di antaranya faktor penambangan pasir yang ada di atas (Kemalang) selain itu perubahan topografi juga berpengaruh. Namun demikian, belum ada kajian ilmiah yang khusus membahas tentang hal tersebut," ucapnya.
Disamping itu, bangunan yang berjarak terlalu dekat dengan mata air juga dinilai menyebabkan tak sumber tak berfungsi lagi.
Ia mengatakan, jarak antara minimal bangunan dengan sempadan mata air minimal 200 meter. Namun kenyataan dilapangan berkata lain, banyak konstruksi yang dibangun berdekatan.
Ia mengungkapkan, sumber air yang mati tidak terkumpul pada satu titik namun menyebar.
Diantaranya, di Karangnongko, Manisrenggom Gantiwarno, Jogonalan, Tulung, Karanganom, Klaten Utara dan Ngawen. (tribunjogja.com)