News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cinta Yoyok, Anak Tiri dan Anak Mereka Berujung Tragis, Begini Pandangan Psikiater

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoyok dan Marina

Oleh: Dr Alifiati Fitrikasari SpJK, Psikiatri RSUP Dr Kariadi

TRIBUNNEWS.COM, JATENG - Tindakan bunuh diri biasanya memiliki beberapa penyebab di antaranya depresi, halusinasi, dan reaksi stres.

Saya tidak ingin menduga kasus di Bantul itu penyebabnya apa, karena diperlukan penelitian dan wawancara mendalam untuk menyatakannya.

Tindakan bunuh diri yang dilatari halusinasi itu biasanya karena penderita mengidap Scizofrenia. Jadi korban mendapat semacam bisikan-bisikan untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Jika faktor penyebabnya karena depresi biasanya berproses. Ada tanda-tandanya seperti kehilangan mood, terlihat putus asa, sebelumnya pernah mencoba bunuh diri.

Dari dua faktor tersebut jika pelaku berada dalam lingkungan yang peduli sebenarnya bisa dideteksi dan dilakukan tindakan preventif sebagai pencegahan. Misalnya diantar ke psikolog untuk mendapat pendampingan.

Faktor penyebab bunuh diri lain, yakni reaksi stres. Ini lebih sulit dideteksi dan dilakukan tindakan preventif. Apalagi reaksinya yang dikarenakan tindakan jahat atau melanggar norma. Tindakan tersebut bersifat tertutup dan menyembunyikan kebohongan.

Berbeda misalnya stres akibat reaksi yang bukan karena tindakan jahat. Misalnya ada seseorang yang awalnya sehat kemudian batuk-batuk dan setelah diperiksa ternyata terkena kanker paru stadium akhir.

Karena tidak terima dengan kenyataan penyakit, orang tersebut bereaksi dengan mengakhiri hidupnya. Hal ini masih bisa dicegah jika berada di lingkungan keluarga yang terbuka dan peduli.

Belum lama ini Satriotomo Prayitno alias Yoyok (40), Marina Prayitno dan anak mereka, Velsia Cinta Azhara, tewas di Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (13/04/2016).

Orang mengenal Yoyok, warga Dusun Slento, Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo, mudah bergaul dengan siapa pun, termasuk anggota kepolisian.

Ia dikenal gaul dan tak sedikit anak-anak muda setempat banyak mengenal dan meminta bantuan jika ada acara hiburan di kampung. Yoyok kerap hadir di acara-acara resmi kecamatan.

Sehari-hari Yoyok sering berpenampilan perlente dan mengendarai mobil jika bepergian, padahal ia selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap.

Satu kali pernah warga melihat Yoyok membeli rokok tiga bungkus sekaligus, begitu juga lebih sering mengonsumsi minuman kalengan.

Yoyok datang ke Kaliputih pada 1999 dan menikahi Martiah (40), perempuan asal Dusun Slento. Keduanya bersama-sama membesarkan Marina Prayitno, putri Martiah dari pasangan sebelumnya.

Belasan tahun tinggal bersama, Yoyok dan Marina menjalin hubungan‎ istimewa di luar pengetahuan Martiah yang lebih banyak tinggal di Semarang. Marina hamil dan melahirkan Velsia Cinta Azhara.

Warga setempat yang merasa tercoreng dengan ulah Yoyok dan Marina lalu mengusir pasangan tidak sah tersebut pada 2014.‎

Keduanya tinggal berpindah-pindah selama dua tahun lamanya, hingga akhirnya Yoyok, Marina, dan putri mereka ditemukan tewas di Pantai Parangtritis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini