TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Kisah cinta segitiga antara ibu, anak, dan suami melatarbelakangi tewasnya tiga warga Kendal di Yogyakarta.
Setelah sang anak dihamili dan dibawa pergi, kini sang ibu semakin berduka lantaran anak, suami, dan cucunya yang masih berusia dua tahun pulang tanpa nyawa.
Martiah (34), warga Dusun Slento RT 6 RW 3, Desa Kaliputih Kecamatan Singorojo kini hanya bisa meratapi nasibnya.
Kasus ini terkuak Rabu (13/4/2016), ketika itu, seorang nelayan Baron, Bantul, DI Yogyakarta mendapati jasad seorang laki-laki di tepi pantai dekat Goa Langse.
Jenazah belakangan diketahui sebagai Satriyo Tomo Prayitno, suami Martiah.
Berdasarkan penelusuran Kepolisian Resor Bantul, dari barang bukti diketahui jika korban sebelumnya menginap di Hotel Widodo, Parangkusumo.
Satriyo, alias Yoyok, tercatat menginap bersama Marina (19), dan putrinya Velsia yang berusia dua tahun.
Marina merupakan anak kandung Martiah yang terjebak cinta segitiga dengan ayah tirinya.
"Keduanya (Marina dan Velsia) ditemukan tewas di dalam kamar hotel dengan obat nyamuk cair di sisi. Hasil autopsi belum diumumkan, jadi kami belum bisa memastikan," kata Kepala Dusun Slento, Kendal, Nuryanto, Kamis (14/4/2016).
Dari pemaparan Nuryanto, kisah cinta segitiga ini berawal pada tahun 2014 silam.
Kala itu, Martiah, tidak menyangka jika kepergiannya ke Kota Semarang untuk bekerja, berujung pada rusaknya rumah tangga yang baru ia jalin.
Martiah yang berstatus janda dan sudah memiliki anak Marina, menikah lagi dengan Yoyok.
Namun Yoyok, terlibat hubungan dengan anak tirinya, Marina, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.
Jalinan terlarang itu pun dengan cepat diketahui oleh warga Dusun Slento.