Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sepur Kluthuk Jaladara, kereta uap berusia 120 tahun yang menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Solo seolah menghilang.
Sejak beberapa waktu lalu sepur wisata kuno tersebut tak terlihat melintasi rel di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.
Apa yang terjadi dengan Jaladara? Di manakah berada sepur yang pernah dioperasikan selama Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo?
Ternyata, sejak Januari 2016 atau sejak sekitar empat bulan lalu ketel uang lokomotif Jaladara rusak, sehingga untuk sementara tak dioperasikan.
Kini Sepur Kluthuk Jaladara masih dalam proses perbaikan di Depo PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Solo Purwosari.
“Benar sempat rusak, jadi sekarang diperbaiki sekaligus perawatan rutin di Depo Purwosari,” ujar Sandi, staf Pelaksana Operasional Bis Tingkat Werkudoro dan Sepur Jaladara dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo, Rabu (13/4/2016).
Menurut dia, pihak Depo Purwosari secara lisan sudah menyampaikan ke Dishubkominfo Kota Solo bahwa kereta kuno tersebut sudah selesai diperbaiki.
Sementara ini Dishubkominfo Kota Solo masih menunggu surat resmi PT KAI.
Catatan TribunSolo.com, rute kereta wisata ini dimulai dari Stasiun Solo Purwosari menuju Stasiun Solo Kota (Sangkrah), melalui rel di jalur utama Solo, Jalan Slamet Riyadi.