TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Fenomena pocong menjadi isu menggemparkan di sekitar RT 39, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur.
Berdasarkan penelusuran Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), sejumlah warga RT 32 dan RT 02, dua RT yang agak berdekatan dengan RT 39, Kelurahan Manggar Baru bercerita bahwa sebagian rumah warga pada malam hari telah didatangi dan diketuk-ketuk pintu rumahnya.
"Setelah dibuka, ternyata tidak ada orang. Dan kadang dibuka ada pocong telentang dengan karpetnya di depan rumah. Katanya pocongnya dari atas gunung (RT 39), yang pada saat dimakamkan tali pocongnya tidak dibuka," ujar M Warga RT 32.
M juga bercerita, apabila sudah malam, warga langsung menutup pintu rumahnya.
"Langsung sepi. Tidak berani ke luar," katanya.
Ketua RT 39 Ambo Ajeng yang sudah dua periode menjadi Ketua RT di RT 39 bercerita, baru-baru ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di RT-nya ada jasad manusia yang dimakamkan.
Menurut keterangan juru kunci yang juga sekaligus keluarga yang dikubur bercerita, tali pocongnya sengaja atau tidak disengaja tidak dibuka oleh pihak keluarganya.
"Kurang lebih sekitar dua minggu ada jasad yang dimakamkan di TPU RT saya, dan tali pocongnya sengaja atau mungkin tidak disengaja lupa dilepas. Namun, menurut saya itu tidak mungkin dijadikan alasan karena tidak ada di dalam hadist Alquran mengatakan bahwa orang yang mati bisa hidup kembali karena tali pocongnya tidak dibuka. Sampai sekarang saya masih menelusuri siapa orang yang menyebarkan isu tersebut," katanya.
Bustari Effendi, yang tinggal tepat di depan seberang jalan TPU RT 39 mengatakan, ia tidak melihat adanya pocong di sekitar rumahnya dan di TPU depan rumahnya.
"Memang, banyak warga dari luar kampung yang tanya bilang di kuburan atas (TPU 39) benarkah ada pocongnya? Saya pribadi tidak menemui hal itu. Dan tidak pernah menemukan kejadian seperti itu, jadi itu tidak benar. Tidak ada," ujar Bustari.
Bustari, warga RT 39 Nomor 59, yang juga menjadi imam di Mushala Assalam Manggar Baru yang letak musalanya tepat berada di sebelah kiri sesudah TPU RT 39 lagi-lagi menegaskan, isu mengenai pocong di kampungnya tidaklah benar.
"Sekali lagi, itu tidak benar. Bahkan, cucu saya yang masih kecil-kecil jam sembilan malam masih main-main di luar rumah. Sejauh ini tidak ada seperti itu. Dan dalam agama juga tidak ada orang meninggal bisa dibangkitkan kembali," kata Bustari yang sejak tahun 2000 sudah tinggal di RT 39.
Sampai sekarang, Ambo dan beberapa warga yang tinggal di RT 39 masih mencari tahu orang yang tidak bertanggungjawab membuat isu pocong di RT-nya.
Kalau pun warganya ada yang melihat dan diganggu oleh pocong, Ambo akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.