Tribunnews.com, Pematangsiantar - Hanya karena tersinggung dituduh menyembunyikan baju kerja, Dani (30) warga Jalan Tanah Jawa, Pematangsiantar memukul Herman (32), rekan kerjanya yang tinggal di Jalan Karang Sari, Kabupaten Simalungun, Rabu (20/4/2016).
Tidak hanya itu, Herman juga diancam dihabisi oleh Dani sepulang dari kerja.
Merasa keselamatannya terancam, Herman memilih mengadukan perbuatan Dani ke Polres Pematangsiantar.
"Aku satu kerjaan sama Dani membangun ruko dekat toko Anda di Jalan Sutomo. Tapi selama ini baju kerjaku memang sering disembunyikan. Aku tadi hanya tanya saja sama Dani, tapi wajahku langsung dipukulnya," kata Herman di ruang tunggu SPKT Polres Pematangsiantar.
Menurut Herman, kejadian bermula sekitar pukul 07.30 WIB, dia tiba di tempat kerjanya. Namun baju kerja milik Herman yang biasa digantung pada dinding di lantai satu, tidak kelihatan di tempat semula. Herman pun menaruh curiga kalau baju kerjanya disembunyikan Dani.
Selanjutnya Herman menemui Dani guna menanyakan apakah ada menyembunyikan baju kerjanya. Namun saat ditanya, Dani tersinggung dan marah-marah. "Bukan ada kutuduh, tapi aku hanya tanya apakah ada menyembunyikan baju kerjaku, terus Dani marah-marah samaku," ucapnya lagi.
Waktu itu Herman sempat minta maaf kepada Dani yang masih saja marah-marah. Tiba-tiba saja Dani langsung memukul wajah sebelah kanan Herman. Untung saja mandor dan teman-teman kerjanya segera melerai. Habis memukul wajahnya, Dani mengancam akan menghabisi Herman sepulang dari kerjaan.
"Terakhir mandor menyuruhku pulang dan karena keselamatanku masih terancam, makanya Dani kuadukan," sambung Herman.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Dodi Darjanto mengatakan, laporan korban belum mereka terima sehubungan permasalahan itu coba diselesaikan secara kekeluargaan dengan memanggil pelakunya Dani.
"Mereka ini satu kerjaan, maka coba kita selesaikan dulu secara kekeluargaan. Ini pelakunya Dani mau kita panggil. Kalau tidak ada titik temu, pengaduannya kita lanjutkan dan korban akan kita bawa visum," katanya.
(Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe)