Laporan wartawan Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sepintas terlihat seperti mahasiswa biasa, tapi bersama seorang temannya, ia duduk lalu membuka peralatan potong rambutnya.
Dengan cekatan dan sapaannya yang ramah, membuat penghuni Liponsos betah berlama-lama ditanganinya.
"Malam sebelumnya motong rambut penghuni Liponsos, saya berdoa, kalau Tuhan mengizinkan besok akan lancar," ujar Yanus Putrada (24), pria muda, pemilik Yanus Putrada Barber Shop di Jl Arief Rahman Hakim Surabaya saat bercerita kepada SURYA.co.id, Jumat (22/4/2016).
Ia menceritakan hal ini merupakan keinginannya sejak beberapa tahun lalu, untuk melakukan aksi sosial, memotong rambut sesama yang kurang beruntung seperti para penghuni panti asuhan, gelandangan.
Baru saat ini keinginannya terwujud memotong belasan warga penghuni Liponsos yang didominasi gelandangan dan gangguan jiwa.
Alumni Universitas Tujuh Belas Agustus 2011 ini menceritakan alasan melakukan kegiatan sosial ini tepat di tanggal 22 April 2016.
"Sebagai ucapan syukur saja, saya memilih tanggal 22 karena itu tanggal ulang tahun mama saya, dan angka 4 merupakan bulan kelahiran papa. Saya bersyukur juga oleh pihak Liponsos menyambut dengan baik, padahal ide itu datang H-1 sebelum acara, dan semuanya berjalan dengan lancar," tuturnya.
Dengan ramah dan disertai tawaan ringan, ia awalnya tidak mengetahui penghuni Liponsos didominasi oleh orang dengan gangguan mental, karena ia berfikir penghuni Liponsos merupakan gelandangan.
Yanus sempat deg-degan, saat hendak memotong rambut penguni Liponsos yang memiliki gangguan mental.
"Kendalanya beberapa rambutnya agak keras, jadi alat cukurnya sempat nggak kuat motong. Untung saya bawa alat lainnya," katanya dilanjutkan dengan tawa.
Pria berkulit putih, bertinggi 170 centimeter ini tidak akan menghentikan langkahnya untuk berbuat kebaikan terhadap sesama, dengan cara, melakukan apa yang dia bisa agar berguna bagi sesama.
"Pasti, setelah ini saya terus melanjutkan kegiatan sosial ini. Karena ini juga terinspirasi dari ibu saya, yang menyuruh saya tetap terus melakukan kebaikan," ujar pria kelahiran Samarinda ini.
Saat ditanya mengenai perjalanan karirnya, awalnya Yanus adalah seorang penyiar radio swasta di Surabaya.
Karena suatu hal, ia yang awalnya berhenti kuliah terpaksa bekerja disebuah salon menjadi seorang kasir. Dari situ ia banyak belajar dan dibantu juga oleh sosial media Youtube mengenai tutorial memotong rambut.
"Meskipun menjadi penyiar, ibu saya juga mengingatkan agar terus motong rambut, biar nggak hilang ilmunya. Dan justru beliau yang memberi ide kenapa nggak motong rambut kepada sesama yang membutuhkan," jelasnya.
Saat ini, dengan usahanya yang berjalan 2 tahun bertempat di Lantai 2 Cafe Rodo Surabaya, banyak pelanggan yang telah menjadi langanannya yang merupakan kaum pria dengan berbagai latar belakang dan usia.
"Ke depannya ada ide juga buat motong rambut cewek, karena sebelumnya belum pernah, kalau mau potong bisa bikin appointment dulu, bisa follow Instagram di @YanusPutrada" katanya.(*)