News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kandungan Air Sungai Cikijing Berupa Timbal dan Zat Logam Berat

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

aksi teatrikal oleh aktivis Koalisi Melawan Limbah yang anggotanya berasal dari pegiat lingkungan. Mereka beraksi di Gedung Sate, Bandung, Kamis (28/4/2016).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Masyarakat sekitar aliran Sungai Cikijing, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa barat, dirugikan akibat pencemaran yang terjadi.

Sungai yang tercemar selama puluhan tahun itu telah mencemari sumber air tanah sehingga masyarakat harus membeli air untuk kebutuhan air bersih.

Hasil pertanian di Kecamatan Rancaekek pun menurun lantaran aliran Sungai Cikijing yang digunakan untuk pengairan sawah itu tecemar. Lantas zat kimia apa saya yang mencemari Sungai Cikijing?

"Yang kami temukan di sedimen Sungai Cikijing itu ada beberapa jenis zat logam berat yang digunakan industri tekstil seperti timbal, kamium, kromium," ujar juru kampanye Greenpeace, Ahmad Ashov, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (28/4/2016).

Bahan kimia tersebut berdampak buruk untuk kesehatan manusia. Satu di antaranya mengakibatkan kanker, gangguan organ dalam, gangguan mental, dan gangguan saraf jika terpapar dalam waktu jangka panjang.

Ia menambahkan, logam berat di sedimen dan badan air sudah terakumulasi di tanaman padi yang ada di Kecamatan Rancaekek.

"Dalam artian ini bahaya sudah meluas, jadi tidak hanya buat masyarakat sekitar, tapi lebih luas lagi dan bisa sampai ke kita lewat makanan," ujar Ahmad.

Apakah kandungan zat kimia berbahaya itu bisa dibersihkan? Ahmad mengaku tidak ada yang bisa menjaminnya karena, sekali bahan kimia terlepas ke lingkungan hampir mustahil teknologi menguraikan racun di dalamnya secara total.

"Makanya pemerintah harus maksimal untuk mencegah hal ini tidak terulang dengan memperbaiki regulasi dan pengawasan," kata Ahmad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini