News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Kata Pakar Psikologi, Terkait Konvoi Lulusan SMU yang Membacok Warga

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar melakukan konvoi kelulusan di Simpang Empat BI, Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (7/5/2016)

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Seorang warga Dusun Karangasem, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, bernama Ariyanto (33) harus menanggung apes pada Sabtu (7/5/2016) siang.

Ariyanto harus menjadi korban pembacokan rombongan konvoi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah III Yogyakarta (Morenza) yang merayakan kelulusannya.

Pakar Psikologi UGM, Prof Koentjoro mengatakan, siswa SMA atau SMK sendiri sudah masuk ke dalam kategori kalangan remaja dan keluar dari pakem keluarga.

Setelah keluar dari pakem keluarga, mereka  masuk dalam kelompok yang bisa memperoleh dukungan dari masing-masing individu.

Yang mana ketika bersinggungan dengan pihak lainnya, sikap arogan dari remaja tersebut akan muncul.

Selain itu, kejadian tawuran yang dilakukan siswa saat merayakan kelulusannya bisa disebabkan juga karena terbatas atau berkurangnya sebuah ruang bagi remaja untuk mengekspresikan dirinya.

Koentjoro mencontohnya, misalkan seperti lapangan olahraga yang bebas dan terbuka sudah sangat kurang, yang bisa membuat remaja mengekpresikan gairah mudanya ke jalanan dengan melakukan hal-hal negatif.

ketika tempat untuk media katarsisnya tidak ada, ya hal itulah yang terjadi," ujar Koentjoro kepada Tribun Jogja, Sabtu (7/5/2016) malam.

Selain itu, fungsi masyarakat dan keluarga pun akhir-akhir ini menurut Koentjoro sudah tidak optimal, yang ada hanya mengandalkan kepada remaja yang hidup di dalam fungsi sekolah saja.

Jika hal itu tidak ingin terjadi, maka fungsi masyarakat dan keluarga harus ditegakan.

"Lalu solusi lainnya adalah pembinaan. Pembinaan tidak hanya dilakukan kepada para siswa sekolah saja, namun kepada para alumnusnya juga. Sebab, gank-gank sekolah itu yang mengendalikan adalah para alumnusnya. Itu harus dibina juga," tegas Koentjoro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini