TRIBUNNEWS.COM - Sebuah peristiwa perkosaan yang merenggut jiwa anak perempuan berusia 10 tahun terjadi di Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Peristiwa menghebohkan itu hingga kini belum menemui titik terang, para pelaku belum ditangkap dan kematian korban menyisakan duka mendalam tak hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Kasus perkosaan yang merenggut bocah perempuan itu menghebohkan nitezen setelah di-upload oleh Edi Arsadad alias Ujang.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dari Lampung Timur itu merasa prihatin karena hingga kini, pelaku masih berkeliaran tak juga tertangkap.
Menurut Ujang, kisah menyedihkan itu menimpa Ms, di warga Pelangka Wati, Labuhan Ratu, Lampung Timur.
"Korban diculik, diperkosa lalu dibunuh oleh orang yang hingga kini belum teridentifikasi pada hari Kamis, 14 April 2016. Jasad korban ditemukan beberapa hari kemudian pada Minggu 17 April 2016 di sebuah gubuk kosong di tengah kebun karet," kata Ujang saat dihubungi Minggu (8/5/2016).
Ujang menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga korban, siang waktu kejadian korban baru saja pulang dari sekolah bersama teman-temannya.
"Pulang sekolah korban bermaksud menyusul bapaknya yang kerja menderes getah karet di kobun, tapi di perjalanan ada dua orang naik sepeda motor yang mengajak korban pergi dengan iming-iming es krim," kata dia.
Menurut Ujang, berdasarkan keterangan teman-teman korban, lokasi penculikan terjadi di sebuah bangunan TK tak jauh dari tempat korban biasa mengaji.
Beberapa hari kemudian, mayat korban ditemukan berjarak sekitar 15 kilometer dari kediaman korban.
"Saat ditemukan jasad sudah dalam keadaan sulit dikenali," imbuh Ujang.
Merasa prihatin dengan kasus yang menimpa tetangganya, Ujang pun mengunggah kisah sedih itu ke media sosial Facebook.
Dia mencoba menggugah nurani masyarakat, kepolisian, dan para pejabat setempat untuk merasa terlibat dan prihatin.
"Kasus kekerasan terhadap anak terjadi dimana-mana, kita harus sadar. Ada Yuyun-yuyun lain yang juga butuh perhatian," ungkapnya.
Di akun facebooknya, Edi Arsadad kemudian menuliskan kisah yang menyayat hati yang dialami bocah Ms, kisah sesedih kisah Yuyun yang juga butuh perhatian banyak pihak.
Inilah kisah yang ditulis Edi Arsadad di akun facebooknya (nama korban diedit menjadi inisial):
Hari ini seluruh perhatian tertuju pada Yuyun, gadis 14 tahun yang diperkosa lalu dibunuh oleh 14 pemuda mabuk.
Semua orang menyalakan Lilin untuk Yuyun.
Aku iri melihat semua yang ditujukan untuk yuyun.
Aku hanyalah gadis cilik dari desa Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Namaku Ms, umurku 10 tahun.
Siang itu aku sepulang sekolah aku mengaji bersama teman temanku, lalu ada dua orang yang mengajakku dengan iming iming es krim.
Aku menurut saja dan ikut ajakan mereka, aku lalu dibawa ke suatu tempat.
Tak pernah terbayangkan olehku kedua orang yang mengajakku akan melakukan perbuatan jahat kepadaku.
Aku diperkosa seperti halnya orang orang itu melakukannya pada yuyun, lantas aku dicekik dan dipukul mengunakan benda keras yang ada disekitar sama seperti apa yang terjadi pada yuyun.
Nafasku mulai tersengal,tersendat, dan terputus sampai akhirnya malaikat menjemputku seperti malaikat menjemput yuyun.
Tapi mengapa semua orang menyalakan LILIN hanya untuk Yuyun?
Kenapa tak ada yang menyalakan untukku?
Aku hanyalah gadis kecil yang disayangi oleh ibu bapakku, aku hanya ingin POLISI menangkap pelaku yang telah memperkosa, membunuh dan memupus harapan ibu bapakku.
Aku MS.
Hingga pukul 16.00 WIB, postingan Edi Arsadad telah dibaca 24 ribu orang dan di-share sebanyak 10,672 kali.
Edi berharap kasus yang menimpa Ms segera terungkap dan pelakunya bisa ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami, saya dan keluarganya sangat berharap pelakunya segera ditangkap karena ini sangat meresahkan," kata Edi.