Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Disangka tumpukan sampah, Basri (46) justru menemukan sesosok bayi perempuan.
Tanpa berfikir panjang, pedagang petai ini langsung menyelamatkannya.
"Saya sempat menyangka itu hanya tumpukan sampah dalam goni. Setelah lewat 50 meter, saya terpanggil untuk memastikanya. Saya berhenti dan kembali. Ternyata yang saya lihat tadi seorang bayi," Basri bercerita, Senin (9/5/2016)
Diungkapkanya, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan di Jembatan Siak III, Jum'at (6/5/2016) pukul 05.30 WIB
Posisi bayi duduk di pinggir jembatan.
Rasa kemanusiaannya setidaknya menyelamatkan bayi tersebut.
"Andai dia (bayi.red) tersebut merangkak kearah jalan bisa berbahaya, apalagi jika dia merangkak mengarah ke pinggir jembatan bisa saja jatuh," terangnya ditemui di Sektor Kepolisian Pelabuhan (SKP).
Menurut Basri, saat ditemukan, Bayi tengah dalam kain gendongan.
Ketika didekati, bayi berkulit hitam manis itu hanya diam. Setelah digendong barulah si bayi menangis.
Diberi Nama Mei
Basri mengaku sudah takdirnya menemukan bayi tersebut.
Menurutnya, tidak biasanya ia melewati ruas jembatan Siak III lebih pagi.
Padahal biasanya Basri yang biasa berjualan petai di Pasar Kodim ini berangkat dari rumah ketika hari sudah terang.
"Paling jam 06.00 WIB saya berangkat. Namun hari itu saya berangkat lebih pagi. Abis makan dan merokok saya pacu sepeda motor," ujarnya.
Basri mengaku sangat menyayangi bayi yang ditemukanya. Ia bahkan sudah memberi nama sang bayi.
"Karena ditemukan pada bulan Mei, maka saya beri nama Mei. Jadi panggilannya bisa Mei-Mei," ujarnya tersenyum kecil.
Basri yang sudah memiliki seorang anak perempuan ini, mengaku berharap bisa merawat bayi Mei.
Bahkan jika memang tidak kunjung ditemukan orang tuanya, maka Basri siap merawatnya sampai dewasa.
"Harapan saya seperti itu (membesarkan Mei.red) tapi saya hanya dititipkan saja. Jika nanti ada orang tuanya datang menjemput, saya serahkan," terangnya.
Kasih sayang basri pada Mei memang begitu besar.
Hal serupa juga ditujukkan istrinya yang bernama Winda.
Meski awalnya kaget ketika suaminya membawa seorang bayi kerumah, namun Winda justru mendukung suaminya itu merawat sai bayi.
"Awalnya istri saya kaget. Tapi setelah saya terangkan perihal penemuan bayi tersebut, istri saya justru juga sayang," paparnya.
Koordinasi Dinas Sosial
Kapolsek SKP, AKP Nusirwan menyebutkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas sosial terkait penemuan bayi tersebut.
Untuk sementara bayi dirawat oleh Basri yang menemukan bayi pertama kali.
Basri juga sudah ikhlas untuk marawat bayi sembari menunggu atau memastikan siapa orang tuanya.
"Sementara dirawat oleh salah seorang warga. Kita juga berkoordinasi dengan dinas sosial. Siapapun yang mengaku orang tua, akan dilakukan konfirmasi lagi untuk memastikannya," terang Nusirwan.
Jasad Perempuan Disungai Siak
Temuan bayi perempuan sedikit membuka misteri penemuan jasad perempuan di Sungai Siak.
Jasad perempuan tanpa identitas tersebut ditemukan pada Sabtu (7/5/2016) malam atau satu hari setelah penemuan bayi Mei.
Kapolsek SKP, AKP Nusirwan tidak ingin berspekuliasi keterkaitan jasad perempuan dengan temuan bayi Mei.
Namun menurutnya, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk memastikan adanya keterkaitan tersebut.
"Kita akan runut dulu bagaimana peristiwanya. Dari saksi yang diperiksa, tidak melihat langsung perempuan tersebut meninggalkan bayi sebelum diduga melompat dari Jembatan Siak III," papar Nusirwan.
Jika kemudian penyelidikan kepolisian menemukan rangkaian cerita, maka bisa jadi perempuan yang ditemukan di Sungai Siak sebelum mengakhiri hidupnya terlebih dahulu meningalkan bayinya.
Hingga kini polisi masih terus berupaya mengungkap temuan bayi dan misteri temuan jasad perempuan tanpa identitas tersebut. (*)