Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Dewi Lestari mengakui ada firasat sebelum putrinya, Ms (10) menghilang dan ditemukan tewas di sebuah gubuk di Way Jepara, Lampung Timur.
MS mengalami perubahan perilaku beberapa hari sebelum menghilang.
“Ms jadi lebih pendiam. Biasanya dia anaknya ceria banget,” kata Dewi saat diwawancarai Tribun Lampung di Polres Lampung Timur, Selasa (10/5/2016).
Sehari sebelum menghilang, Dewi merasakan firasat akan kehilangan Ms namun tidak disadarinya. Ia menyuruh Ms makan bersama keluarga.
“MS tidak mau. Dia bilang sebentar lagi juga saya pergi,” cerita Dewi.
Perkataan demikian ternyata membuat Ms pergi selamanya. Selain itu Dewi merasakan Ms banyak permintaan di antaranya minta dibelikan kalung dan ingin diajak jalan-jalan.
“Beli kalungnya belum kesampaian. Jalan-jalannya sudah kami penuhi,” sambung Dewi.
Ms ditemukan tewas di gubuk di tengah kebun karet di Kecamatan Way Jepara pada 17 April 2016. Ms menghilang dari rumah sejak 14 April 2016.
Menurut kepolisian, Ms tewas karena dicekik dan mengalami pemerkosaan. Pelaku perkosaan terhadap Ms hingga kini belum terungkap.
Jasad Ms (10), siswi SD di Lampung Timur korban perkosaan dan pembunuhan ditemukan di gubuk di tengah kebun karet.
Tribun Lampung mendatangi lokasi penemuan mayat Ms, tepatnya di Dusun 3, Desa Sumber Marga, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Selasa (10/5/2016).
Lokasi pembunuhan dengan jarak rumah Ms berkisar 15 kilometer. Dari Jalan Raya Way Jepara masuk ke dalam lokasi menempuh jarak sekitar tiga kilometer.
Gubuk berada di tengah kebun karet dan mustahil orang luar daerah tahu mengenai keberadaan gubuk tersebut. Ms ditemukan dalam keadaan telentang, di sampingnya tas sekolah dan sepatunya.
Di dalam tas Ms, masih ada buku pelajaran dan buku tulis miliknya Ms. Dari buku tersebut diketahui jasad bocah perempuan tersebut adalah Ms.
Orang yang pertama kali menemukan jasad Ms adalah pemilik ladang yang sebenarnya sudah berbulan-bulan tidak melihat ladangnya.
Tiba-tiba ada orang yang ingin membeli ladang tersebut. Datanglah pemilik ladang mengecek ladangnya. Si pemilik pun melihat Ms sudah terbujur kaku.
Salah seorang yang datang ke gubuk setelah mengetahui ada mayat adalah warga sekitar bernama Ahmad Jueni (45).
“Saya dapat telepon dari kawan katanya ada mayat di ladang. Saya langsung datang ke sana,” ujar Jueni kepada Tribun Timur.
Menurut Jueni seperti diceritakan kepada pemilik ladang, kondisi wajah Ms sudah tak bisa dikenali lagi dan hampir seluruh badannya membengkak.