Hal tersebut dilakukan para siswa sebagai wujud syukur ataskelulusan mereka, Sabtu (7/5/2016).
Kegiatan ini sendiri rutin dilakukan SMAN 3 Yogyakarta, yang menempati peringkat ke-2 se-DIY pada Ujian Nasional (UN) program IPA dan menduduki peringkat 4 pada UN program IPS di tahun ajaran 2015/2016.
Dan hal tersebut diakui pihak sekolah memang merupakan inisiatif dari siswa sendiri bukan permintaan sekolah.
"Ini setiap kelulusan memang rutin digelar dan ini juga inisiatif anak sendiri, bukan permintaan sekolah."
"Penyebaran nasi bungkus juga hanya dilakukan di sekitaran SMAN 3 Yogyakarta kepada yang berhak menerima," ujar Ichwan Aryono, Waka Kurikulum SMAN 3 Yogya.
Menurut Vina Hasna Arifa, siswa SMA N 3 Yogyakarta yang lulus pada tahun ini menyatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wujud syukur atas kelulusan yang mereka terima saat ini.
Menurutnya, kegiatan itu justru dinilai lebih bermanfaat ketimbang konvoi yang mungkin mengganggu pengguna jalan.
"Seneng banget bisa bagi-bagi nasi. Merasa bersyukur lihat mereka senyum ketika kami berbagi itu seneng banget. Dan mereka juga malah mendoakan kita. Di situ kami merasa bersyukur," jelasnya.
Tukang becak kagum
Bukan hanya SMAN 3 saja, aksi ini juga dilakukan oleh anak SMK.
Reporter Septiandri Mandariana, Tribun Jogja memberikan liputannya.
TRIBUNJOGJA/SEPTI ANDRI MANDARIA - Puluhan orang perwakilan siswa Muhammadiyah se-DIY, bagikan sembako dan nasi kotak sebagai bentuk rasa syukur atas kelulusannya, Sabtu (7/5/2016) sore di seputaran Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Agung Sapto Ari Cahyadi (42), warga asli Yogyakarta yang bekerja sebagai pengayuh becak sejak 24 tahun lalu mengaku takjub dengan ulah ratusan siswa.
Agung mengaku, biasanya para siswa, khususnya yang berada di DIY ini berkonvoi dengan menggunakan seragamnya yang telah dicorat-coret dan ugal-ugalan di jalanan.
Kali ini ia merasa sangat terbantu, walau hanya dengan satu buah nasi kotak.