Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - SNA (13) akhirnya dipertemukan dengan orang tuanya, KA (33), setelah keduanya hampir dua minggu terpisah. SNA dijadikan kurir ganja oleh ibunya.
Mereka bertemu di ruang Satres Narkoba Polresta Pekanbaru, Selasa (10/5/2016) sore. Tangis SNA langsung pecah melihat wajah ibunya. Tampak KA memeluk putri dan membelai rambutnya.
"SNA rindu ingin bertemu ibunya. Sebelum ke sini dia sempat sakit. Namun setelah dipertemukan SNA seperti langsung pulih," terang Ketua Bidang Pelayanan Anak Komisi Perlindungan Anak Riau, Nanda Pratama, Rabu (11/5/2016).
Komnas PA bersama Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru sengaja menjembatani pertemuan SNA dengan orangtuanya yang masih diperiksa Satres Narkoba Polresta Pekanbaru.
Bandar ganja 17 kilogram yang ditangkap pada 28 April 2016 ini masih dalam pendalaman pemeriksaan sebelum diserahkan ke Kejaksaan untuk tahap II.
Menurut Nanda, SNA sama sekali tidak marah kepada ibunya meski sudah dijadikan kurir narkoba.
SNA bahkan ingin menemani ibunya selama dalam tahanan di Polreta Pekanbaru.
"Dia maunya tidur sama ibunya. Dia mau menemani di tahanan," ujar Nanda.
Keinginan SNA tersebut terang saja tidak diamini oleh Komnas PA. Mengingat kondisi di ruangan yang tidak baik untuk psikologis dan kesehatan SNA.
Jaga Bergantian
Sejak diamankan pada 24 April 2016 setelah membawa satu kilogam ganja, SNA sempat menginap di Mapolresta Pekanbaru.
Namun Komnas PA Riau bersama Bapas mengupayakan membawa SNA keluar dan menyelesaikan kasusnya melalui diversi.
Upaya tersebut disambut pihak kepolisian yang kemudian membawa SNA untuk selanjutnya
dititipkan di rumah penitipan Dinas Sosial dan Pemakaman, Kota Pekanbaru.
Di tempat tersebut, SNA mendapat perhatian dan bimbingan dari ibu asuh dan psikolog.