Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Edi Purwanto mengadukan mandeknya penanganan kasus pembongkaran makam leluhurnya di Jalan Famili 1, Labuhan Ratu Raya.
Ia sempat emosi saat menceritakan makam leluhurnya dibongkar, karena keluarganya terus menuntut. Apalagi tiga jenazah leluhurnya hingga kini belum ditemukan.
"Di makam itu ada jenazah buyut, kakek dan pakde saya. Semua jenazahnya hilang," kata Edi di hadapan Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin, Kamis (12/5/2016).
Edi memastikan tiga leluhurnya dimakamkan di tanah milik keluarga. Pada 1995, tanah tersebut diklaim Hanafi Arif, namun orangtua Edi mengalah.
"Orangtua saya membeli lahan seluas 600 meter persegi di tanah itu untuk menyelamatkan makam leluhur," tutur Edi yang meninggikan suaranya.
Makam tersebut tiba-tiba dibongkar pada Januari 2016 dan rencananya akan dibangun sekolah pelayaran. Pada saat pembongkaran aparat negara dari kelurahan maupun kepolisian hadir.
Edi melaporkan pembongkaran makam dan hilangnya jenazah para leluhur ke Polresta Bandar Lampung. Kasus tersebut hingga kini tidak jelas penanganannya.
"Pihak keluarga saya sudah emosi bahkan ada yang mau main hakim sendiri. Jika tidak ditangani serius, saya takut ada korban," sambung Edi.