Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNEWS.COM, SEMARANG - Penerbad (Penerbang TNI Angkatan Darat) sebagai bagian dari TNI AD memiliki tradisi korps penerimaan warga baru Wira Amur, sebagai prajurit Penerbad.
Satu dari upaya untuk menjaga soliditas dan kebanggaan sebagai prajurit TNI adalah melalui acara tradisi satuan.
Kegiatan tradisi ini dilaksanakan bersamaan dengan latihan berganda di Pusdik Penerbad, Kota Semarang.
Latihan berganda adalah latihan puncak yang dilaksanakan oleh pendidikan pertama/pembentukan di lembaga pendidikan kecabangan setelah menerima seluruh materi pelajaran di kelas.
Kegiatan ini dilaksanakan Pusdikpenerbad pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2016. Total 11 orang siswa Pendidikan Dasar Kecabangan Penerbad (Diksarcab), 22 orang siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Tahap II dan 40 orang siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Tahap II mengikuti rangkaian latihan berganda dan tradisi di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
Latihan berganda ini dijadikan satu dengan rangkaian acara tradisi korps penerimaan warga baru Wira Amur melalui pengambilan emblem dan pembaretan.
Rangkaian kegiatan latihan berganda itu meliputi SAR dan Recovery, Survival dan Sistem komunikasi Penerbad. Pada hari pertama melaksanakan SAR (Search And Rescue) dan Recovery di wilayah Ungaran dan sekitarnya itu para peserta berjalan menggunakan peta dan kompas dari Sendang Putri menuju ke Kampung Promasan Ungaran.
"Selama perjalanan, diberikan gangguan yang seolah itu adalah gangguan dari lawan. Hari kedua dilanjutkan acara tradisi penerimaan warga baru Wira Amur yang ditandai dengan penerimaan emblem baret Wira Amur di puncak Gunung Ungaran," kata Danpusdikpenerbad, Kolonel Cpn Suprapto, S.E dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Sabtu (14/5/2016).
Hari ketiga dilanjutkan kegiatan survival di hutan, untuk melatih kemampuan dalam melaksanakan survival sesuai tantangan tugas yang akan dihadapi kedepan.
Kegiatan survival diakhiri penerimaan perintah kepada seluruh siswa untuk melaksanakan pergerakan menuju ke Polaman, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Di daerah Polaman ini, dilaksanakan komunikasi antara pasukan darat dengan crew helikopter Penerbad menggunakan tanda visual dan audio untuk melaksanakan simulasi evakuasi korban dan material yg ditemukan pada saat pelaksanaan SAR dan Recovery.
Kegiatan berikutnya adalah melaksanakan jalan kaki dari Polaman menuju ke Pantai Maroon untuk melaksanakan SAR laut menggunakan LCR dan perahu karet.
Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dan penutupan latihan serta diakhiri dengan pembaretan seluruh siswa Diksarcab, Dikmaba Tahap II dan Dikmata Tahap II Kecabangan Penerbad oleh Danpusdikpenerbad, Kolonel Cpn Suprapto, pada Sabtu (14/5/2016).
"Kebanggaan yang diperoleh harus dijaga kehormatannya," kata Suprapto.
Kegiatan tradisi korps pembaretan ini dilaksanakan setiap tahun oleh satuan Penerbad untuk memberikan rasa kebanggaan Corps Penerbangan bagi setiap prajurit yang baru bergabung dengan satuan Penerbad. Diharapkan melalui acara tradisi ini, akan timbul rasa memiliki dan ikhlas dalam setiap pelaksanaan tugas demi kepentingan bangsa dan negara.