Laporan wartawan Tribun Klatim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB – Sudah sejak lama Kabupaten Berau kekurangan tenaga dokter, terutama dokter spesialis.
Menurut Bupati Berau, Muharram, rendahnya minat para dokter spesialis yang bertugas di Berau disebabkan insentif yang terlalu kecil.
“Di Kabupaten Malinau, mereka memberikan insentif Rp 65 juta per orang,” ungkapnya.
Dia lantas memberikan contoh, pendapatan seorang dokter spesialis di kota-kota besar yang berpenghasilan ratusan juta rupiah.
“Di kota-kota besar, dokter spesialis bisa menerima ratusan juta, kalau begitu caranya siapa (dokter sepesialis) yang mau bertugas di Berau kalau insentifnya hanya Rp 15 juta?," ungkapnya.
Oleh karena itu, demi lancarnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemkab Berau akan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan di berbagai wilayah Kabupaten Berau.
Dalam hal ini, tenaga kesehatan juga menjadi salah satu faktor penentu kualitas layanan kesehatan.
Muharram mengatakan pihaknya akan memfasilitasi persoalan tersebut dengan menaikkan nilai insentif bagi dokter spesialis.
"Kita akan fasilitasi, tapi dengan catatan, mereka bisa fokus melayani masyarakat,” tegas Muharram.(*)