Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Penantian panjang keluarga Serda Maskan Dirwanto, anggota Babinsa Koramil 03 Toroh, Kodim 0717 Purwodadi terbayar sudah.
Mereka kini sudah bisa bernafas lega.
Putri sulungnya, Puri Yuntawi Resti Kana (22) yang menghilang sejak tanggal 26 April 2016 lalu berhasil diketemukan oleh pihak TNI.
Puri diduga menghilang lantaran dibawa kabur oleh kenalannya yang mengaku anggota TNI AU di wilayah Kalimantan berpangkat Letnan Satu.
Pria yang mengaku bernama Sulton Syarif itu berkenalan dengan Puri melalui jejaring Facebook.
"Alhamdulilah, iya benar putri saya sudah ditemukan dan kini berada di Pomdam Pontianak. Kondisinya baik-baik saja. Saya ucapkan terimaksih kepada semua yang telah membantu menemukan Puri. Jadi, sekitar pukul dua dinihari tadi, saya dapat panggilan jika Puri sudah berhasil ditemukan, " kata Maskan kepada Tribun, Sabtu (21/05/2016).
Menurut Maskan, selama ini pihak TNI beserta kepolisian di Pontianak terus berkoordinasi untuk menelusuri jejak Puri.
Perkembangannya, pria yang membawa kabur Puri berhasil dibekuk pihak TNI di Pontianak pada Sabtu dinihari di kawasan Pontianak Kota. Saat itu, Tentara Gadungan itu tengah bersama Puri.
"Ternyata benar. Setelah pemeriksaan di Pomdam Pontianak, pria yang membawa lari anak saya adalah TNI gadungan. Nama sebenarnya adalah Novi Randa warga Mempawah Pontianak. Sulton itu hanya nama panggilan. Dia itu pengangguran," kata Maskan.
Atas kabar gembira ini, sambung Maskan, dirinya berencana akan berangkat sendirian ke Pontianak untuk menjemput putri kesayangannya itu.
Selama ini, pihak keluarga sangat merindukan sosok Puri hadir dalam lingkungan keluarga.
"Besok saya jemput Puri di Pomdam Pontianak. Karena ini masih dilakukan pemeriksaan. Untuk Novi Randa, malam ini akan diserahkan kepada pihak kepolisian terkait kasus dugaan penggelapan mobil rental di beberapa wilayah, " jelas Maskan.
Puri dan TNI gadungan saat di Markas Kodim 1207 Pontianak, Sabtu (21/06/2016) Dinihari.
Sebelumnya diberitakan sosok Puri Yuntari Resti Kana (22) yang hilang pun terlontar dari Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (FKIP UKSW), Wahyudi.
Wahyudi menyampaikan apabila dirinya sempat mengajar Puri bersama puluhan mahasiswa lainnya selama satu semester di 2015 kemarin di mata kuliah Penelitian dan Inovasi Pendidikan.
Sejak awal dimulainya perkuliahan, mahasiswi asal Purwodadi Kabupaten Grobogan tersebut terlihat tidak pede.
“Dia sering menyendiri, kurang aktif saat perkuliahan, bahkan beberapa kali juga tidak mengikuti perkuliahan maupun menyelesaikan tugas yang saya berikan. Setelah saya selidiki melalui rekannya, dia tidak pede karena satu kelas dengan adik angkatan,” ungkap Wahyudi kepada Tribun Jateng, Rabu (11/5/2016).
Menurutnya, apa yang dialami (ketidakpedean) itu merupakan hal wajar. Bagaimanapun dalam satu kelas, hanya dirinya yang dianggap tua. Dia terpaksa harus mengikuti matakuliah tersebut karena sebelumnya belum diambil. Apabila teman satu angkatannya (angkatan 2011), sudah selesai di tahun sebelumnya (2014).
“Hal lain diinformasikan jika Puri juga sedang nyambi bekerja. Tetapi bekerja di mana, kami tidak tahu. Tetapi sebenarnya secara umum, dia bukanlah mahasiswi yang suka neko-neko. Hanya pendiam, dan kurang bisa beradaptasi di saat mengikuti perkuliahan di 2015 kemarin. Kami tidak menemukan jika dia sedang ada masalah dengan siapapun di sini,” paparnya.
Dari sisi kelembagaan, lanjutnya, pihak fakultas berencana akan berkomunikasi secara langsung dengan Maskan Dirwanto (51) yang merupakan orangtua Puri.
Pihaknya hingga saat ini atau sejak pemberitaan mahasiswinya menghilang, belum ada komunikasi. Orangtuanya pun belum ke kampus.
“Jika lihat status kemahasiswaan di FKIP UKSW. Puri hingga saat ini tercatat masih menjadi mahasiswi aktif. Meskipun dirinya dinyatakan belum melakukan registrasi ulang di semester ini. Karenanya, semester ini belum bisa mengikuti perkuliahan dan status akademik sedang kami komunikasikan dengan pimpinan universitas,” jelasnya. (*)