Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memperketat pengawasan distribusi bahan makanan dan sayuran jelang Ramadan.
Sebab pasokan bahan makanan dan sayuran di Jabar dinilai cukup sehingga kecil kemungkinan terjadi kenaikan harga.
"Saya dapat informasi dari staf setelah komunikasi dengan bulog pasokan tidak ada masalah. Tapi kenaikan harga cabai, bawang, daging ayam, dan telor yang patut diwaspadai," ujar Kepala Disperindag Jabar, Hening Widiatmoko, kepada wartawan di Gedung Sabuga, Jalan Taman Sari, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Minggu (22/5/2016).
Kewaspadaan naiknya harga cabai, bawang, telor, dan daging ayam bukan tanpa sebab.
Diduga kuat, kata Hening, kenaikan harga cabai, bawang, daging ayam, dan telor yang terjadi setiap Ramadan itu merupakan ulah para spekulan.
Padahal, katanya, beberapa kabupaten di Jabar merupakan penghasil cabai, telor, bawang, dan daging ayam.
Cabai misalnya, petaninya ada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sukabumi.
"Biasanya ada permainan di proses distribusi sehingga menyebabkan harga komoditas itu naik," ujar Hening.
Untuk mengawasi pendistribusian, kata Hening, ada tim terpadu yang akan memantaunya di lapangan.
Anggotanya terdiri dari dari beberapa instansi pemerintah daerah, perusahaan BUMN, dan aparat penegak hukum.
"Kalau ada kenaikan lebih dari 15 persen dari harga normal, tim akan berkumpul dan melakukan antisipasi," kata Hening.
Selain itu, kata Hening, tim ini nantinya akan melakukan inspeksi mendadak di lapangan untuk mengetahui ada atau tidaknya spekulan.
Tim ini juga untuk mencari tahu tentang kelangkaan atau terjadinya pelanggaran pada proses pendistribusian.
"Kalau ada pelanggaran maka aparat penegak hukum yang melakukan tindakan," kata Hening. (cis)