Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Direktur RSUD Kajen, Dwi Arie memiliki program untuk memberikan pelayanan jemput bola bagi pasien hemodialisa.
Pasien akan dijemput di rumahnya, pasien diberi makanan, dan pulangnya diantar sampai ke rumahnya secara gratis
"Hemodialisa jemput bola ini akan jadi program unggulan saya. Pasien dijemput, diberi makan, dan pulangnya di antar. Layanan ini akan jadi pelayanan rumah sakit pertama di Indonesia," katanya, Minggu (22/5/2016).
Namun ketika ditanya terkait biaya yang akan membengkak terkait layanan tersebut, pihaknya tidak terlalu memikirkan.
Dwi mengaku, selama ini memimpin rumah sakit itu tidak menggunakan manajemen keuangan tetapi manajemen kalbu.
"Saya itu dokter bedah, jadi tidak mengerti manajemen keuangan. Saya hanya menggunakan manajemen kalbu, berbuat baiklah yang miskin dan tidak mampu jangan disusahkan. Itu saja, dan ternyata rezeki mengalir begitu saja," kata dia.
Meskipun hanya menggunakan manajemen kalbu, keuntungan RSUD Kajen yang semula hanya Rp 800 juta per bulan kini sudah mencapai Rp 4,5 miliar dalam kurun waktu empat tahun.
"Dari dulu saya tidak pernah menghitung untung ruginya. Apalagi biaya rumah sakit ini juga 50 persennya ditanggung negara, jadi sebenarnya hanya perlu niat saja untuk memberikan layanan yang lebih," kata dia. (*)