TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Festival Sepak Bola U-12 Fossbi Cup I memperebutkan Piala Bergilir Menpora disambut antusias oleh Sekolah Sepak Bola (SSB) di seantero Tanah Air.
Terbukti, event yang digelar dalam rangka menyemarakkan berdirinya perkumpulan baru yang peduli pada perkembangan dan kemajuan sepak bola usia dini yang dinamai Forum Sekolah Sepak Bola Seluruh Indonesia (FOSSBI) ini diramaikan sebanyak 68 SSB dari 16 provinsi di Indonesia.
Seluruh pertandingan dalam event yang berlangsung selama tiga hari, 27 hingga 29 Mei digelar di dua tempat yaitu di Stadion Brantas dan Lapangan Agro Kusumo, Kotamadya Batu, Jawa Timur.
Selain Piala Bergilir Menpora untuk juara pertama, Fossbi juga menyediakan Piala Bergilir Walikota Batu untuk Tim Terbaik.
Event secara resmi dibuka oleh istri Walikota Batu, Dewanti Rumpoko dengan didampingi Kabid Oahraga Kemenpora, Zainal Arifin, serta Presiden FOSSBI, Zuchli Imran.
Sebelum kick-off, dilakukan Deklarasi Fossbi yang merupakan kebulatan tekad Fossbi untuk melaksanakan pembinaan sepak bola usia dini/muda yang menjunjung tinggi prinsip fair play dan sportifitas. Memerangi praktik kecurangan pencurian umur, rasisme dan anarkis.
Dewanti menyampaikan ucapan terimakasih kepada Fossbi karena telah memilih daerahnya sebagai tuan rumah hajat perdana Festival Fossbi Cup I. Dikatakan, daerahnya terbuka bagi pihak-pihak yang ingin menggelar kegiataan positif untuk anak-anak.
"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa karena itu kami sangat senang dan berterimakasih kepada Fossbi yang telah memilih Kota Batu sebagai tuan rumah event ini. Semoga event ini berjalan lancar," ungkap Dewanti Rumpoko mewakili sang suami Walikota Batu, Eddy Rumpoko yang berhalangan hadir.
"Pemerintah Kota Batu siap membantu secara maksimal penyelenggaraan Festival Fossbi Cup I 2016," imbuhnya.
Kabid Pendidikan Olahraga Dasar, Jaenal Arifin menegaskan Kemenpora mendukung penuh perhelatan perdana Fossbi. Dia berharap Fossbi bisa menjadi wadah yang positif bagi Sekolah Sepak Bola (SSB) yang fokus di pembinaan usia dini/muda.
"Pemerintah sangat tersanjung dengan cita-cita dari FOSSBI dan mendukung perhelatan ini, apalagi tujuannya kedepan untuk menciptakan pembinaan yang berkelanjutan di tingkat usia dini," ujar Jaenal Arifin.
Sebelumnya dalam sambutannya, Presiden Fossbi Zuchli Imran Putra mengatakan pembinaan usia dini dan usia muda adalah kunci dari sukses sepak bola Indonesia di masa.
Tanpa program pembinaan pemain usia dini, keinginan untuk memiliki timnas yang berkualitas yang dapat bersaing dengan timnas negara-negara lain hanya mimpi.
"Kita tidak ingin bermimpi dan berkhayal secara terus menerus, tapi kita ingin membuktikan bahwa pada tahun 2022 Indonesia tampil menjadi salah satu finalis Piala Dunia, dan para pemainnya adalah anak-anak kita yang digembleng di FOSSBI mulai usia 8,9,10,11, 12 sampai tingkat nasional," urai Imran.
Ditegaskan, dalam menaungi pembinaan sepak bola usia dini dan muda FOSSBI berkomitmen untuk selalu menjunjung idealisme antara lain menciptakan para olahhragawan sepakbola yang jujur dan profesional, membersihkan penyakit anak usia dini yang marak, yaitu pencurian umur.