TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ratusan undangan dari berbagai kalangan di Jawa Timur yang terdiri dari saudagar Bawean dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri acara Seminar Widata Bahari Indonesia dan Kongres Persatuan Saudagar Bawean, di Dyandra Convex, Jl Basuki Rahmat, Minggu (29/5/2016).
Dalam acara yang melibatkan mahasiswa ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik, DR Muhammad Kosim dan perwakilan dari pemprov Jawa Timur, Rusmiyati, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, dan Deputi Menko Bidang Budaya Bahari DR Safri Burhanudin.
"Kegiatan memajukan pariwisata ini merupakan kebijakan dari pak Jokowi, yang mana pariwisata merupakan dari urutan kelima dari sektor utama di Indonesia."
"Selain infrastruktur, maritim, energi dan pangan, terutama di Jawa Timur, banyak sekali potensi pariwisata yang bisa mendatangkan pendapatan daerah, tidak terkecuali Bawean, yang mempunyai pesona pariwisata" ujar Rusmiyati.
Pelaksanaan kongres diawali dengan kegiatan seminar bertajuk 'Pengembangan Wisata Bahari Indonesia Untuk Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat'.
Tema seminar ini sejalan dengan upaya pemerintah mengembangan Pulau Bawean sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur, yang dibawakan oleh Rusmiyati dan Daniel Mohammad Rosyid yang merupakan Dosen Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya.
Rosyid mengatakan adanya sistem place marketing berbasis ekosistem dan keunikan budaya lokal akan menjadi kunci untuk pengembangan pariwisata bahari yang berkelanjutan.
"Pengalaman ruang itu membentuk sebuah place dimana interaksi tamu dan tuan rumah terjadi secara berkesan. Keindahan alam bukan faktor yang paling menentukan tapi interaksi personal," paparnya.
Dalam dialognya Rusmiyati menambahkan di Jatim kontribusi dari sekotor pariwisata menyumbangkan Rp 93 triliun, atau sekitar 5,56 persen dari APBD Jatim, yang mana hal tersebut baru dilihat dari hotel, restauran dan rekreasi.
"Saya pikir pariwisata menyumbangkan devisa kita dari bidang pariwisata mendapatkan urutan nomor tiga setelah setelah minyak gas bumi dan batubara. Pariwisata besar potensinya untuk dikembangkan untuk devisa," jelasnya.
Dalam kesempatan ini juga diadakan penandatanganan MOU antara Persatuan Saudagar Bawean dengan BRI dalam rangka penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk UKM dan Koperasi yang ada diwilayah Bawean.
Sebelumnya Persatuan Saudagar Bawean resmi dideklarasikan pada 8 Agustus 2015 di Gedung DPRD Kabupaten Gresik, diketuai oleh Muhammad Yahya Zaini.
“Perkumpulan ini dibentuk untuk memperkuat sinergi dan mendukung kemajuan usaha warga Bawean dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian bangsa, terutama Jawa Timur” kata Yahya Zaini.
Kegiatan acara ditutup dengan Konggres Persatuan Saudagar Bawean, pukul 16.30 WIB, yang nantinya akan membicarakan potensi Bawean dibidang sektor pariwisata, baik dari sisi Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alamnya.