Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - De (13) siswa kelas satu SMP di Kota Pangkalpinang tampak serius mengerjakan soal-soal matematika diruang kaca 2x2 meter di Kantor Polsek Tamansari Pangkalpinang Senin (30/5/2016).
Sesekali tanganya berpindah kekertas orekan, kadang tanganya seperti memperkirakan satu benda.
Dari luar ruangan tampak duduk dua perempuang pegawai Dinsos Pangkalpinang.
Di sisi lain tampak ibu kandungnya yang melihat pilu anak tunggalnya tersebut.
De terpaksa mengikuti UAS di Polsek Tamansari karena menjadi salah satu tersangka pembunuhan Hendi pegawai DKP Pangkalpinang.
Ditemui sebelum ujian De mengaku menyeseali perbuatannya yang hanya ikutan temannya.
De mengaku tetap ingin sekolah hingga selesai.
"Saya tetap mau sekolah bang makanya tetap mau ikut ujian," kata De.
Cek Pengumuman Kelulusan CPNS Mahkamah Agung 2023 dan Cara Sanggah Hasil Integrasi Nilai SKD dan SKB
CATAT,Ini Jadwal Pengumuman Kelulusan SKB CAT CPNS 2023 dan Link Cek Hasil Integrasi Nilai SKD & SKB
Ayu salah satu pegawai Dinsos Pangkalpinang mengatakan De akan ikut ujian hingga beberapa hari kedepan.
Untuk soal dibawa ke Polsek Tamansari tempat De mengerjakan.
"Kalau hari ini ngerjakan soal dua mata pelajaran besok dilanjut lagi," kata Ayu
De (13) bersama temannya yang kaka adik Al (15) dan Je (17) diduga terlibat dalam pembunuhan Hendi pegawai DKP Pangkalpinang bulan lalu.
Hendi ditemukan membusuk di hutan dekat Stadion Depati Amir dengan luka parah dibagian kepala.
Saat ini De masih menjalani proses persidangan di PN Pangkalpinang.
"Hari ini De rencananya alkn kembali disidang dengan agenda tuntutan nanti kita antar ke pengadilan," kata Kapolsek AKP Andi Haloho.