Laporan wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tatapan kedua mata Dayat (9), bocah kelas 2 SD, tampak ketakutan dan trauma ketakutan dengan kejadian yang dialaminya.
Bersama Yuliani (29), ibu kandung Dayat, mereka mendatangi SPKT Polresta Palembang, Rabu (1/6/2016).
Kepada petugas, Yuliani melaporkan bahwa Dayat anaknya diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan ayah kandung dan ibu tiri Dayat.
Tampak jelas kondisi Dayat sangat lemas dan terlihat ada bekas luka pukulan di kepala dan tubuh Dayat.
Bahkan Dayat sempat muntah-muntah di ruang SPKT Polresta Palembang.
"Anak aku ini disiksa ibu tiri dan ayah kandungnya. Memang hampir setahun ini Dayat tinggal sama ayah kandungnya, karena kami sudah bercerai. Saya tidak terima mengapa anak saya ini trauma dan luka-luka akibat pukulan," ujar Yuliani yang tak terima anaknya disiksa.
Yuliani menceritakan, terungkapnya anaknya disiksa ini setelah diantarkan neneknya ke rumahnya. Ia pun terkejut melihat kondisi anaknya yang trauma dan ketakutan.
"Rumah ayahnya di KM 5 Palembang. Dayat diantar neneknya karena tidak tega melihat kondisi Dayat yang trauma dan ketakutan. Kepada Saya, Dayat bilang setiap pulang sekolah selalu dipukul pakai sepatu," ujarnya.
Dalam laporannya, Yuliani melaporkan ayah kandung Dayat inisial IS dan ibu tiri Dayat inisial FT. Diduga penganiyaan yang dialaminya Dayat terjadi sepanjang bulan Mei.
"Pokoknya saya meminta keadilan, anak saya hingga kini trauma dan ketakutan," ujar Yuliani yang terus-terusan menangis melihat kondisi anaknya.
Kanit SPKT Polresta Palembang Ipda M Suprijadi menerima langsung laporan Yuliani atas kasus dugaan penganiayaan yang dialami Dayat anak Yuliani sebagai pelapor.
Laporan Yuliani langsung ditindak lanjuti dan diproses petugas Sat Reskrim Unit PPA (Perlinduangn Perempuan dan Anak) Polresta Palembang.(*)