Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Penyandang tunanetra di Sumatera Utara mengaku sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah Kota Medan.
Selama ini, pemerintah terkesan tutup mata terhadap penyandang tunanetra.
"Selama ini, kami hanya mendapat bantuan dari pihak luar. Bantuan dari pihak luar yang kami terima berupa Al Quran braille ini," kata Ketua DPD Persatuan Tunanetra Indonesia Sumatera Utara (Pertuni Sumut), Khairul (50), Kamis (9/6/2016).
Menurut Khairul, ada 30 set Al Quran pemberian pihak luar yang kini bisa dimanfaatkan penyandang tunanetra di Pertuni Sumut.
Masing-masing setnya, ada yang dilengkapi dengan terjemahan dan adapula yang tidak.
"Selain masalah bantuan Al Quran, rekan-rekan yang hendak datang ke sini membutuhkan biaya transportasi. Kebetulan, rekan-rekan kita ini ada yang tinggal di Deliserdang," kata Khairul.
Ia mengatakan, untuk transportasi, penyandang tunanetra ini ada yang bisa menghabiskan uang Rp100 ribu pergi pulang.
Mereka harus menyewa beca motor untuk pergi ke sekretariar Pertuni Sumut.
"Rekan-rekan ini sangat ingin sekali tadarus bersama. Namun, rumah mereka jauh-jauh. Untuk itulah saya katakan tadi, mereka sangat membutuhkan biaya transportasi," katanya.(ray)