TRIBUNNEWS, SUKABUMI - Polisi telah menangkap seorang pria berinisial DS alias Adi (21), warga RT 13/5 Kampung Dusun Wage, Desa Cigarupgak, Kecamatan Ciawi Gebang, Kabupaten Kuningan.
Adi diduga pelaku penganiayaan yang menewaskan Angesti Sistiana (20).
"Yang bersangkutan merupakan pedagang bubur," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus melalui pesan singkatnya kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Senin (13/6/2016).
Yusri mengatakan, Adi kini telah ditahan di Rumah Tahanan Polres Sukabumi Kota.
Adi yang menjadi tersangka itu dikenakan pasal berlapis atas perbuatannya, yakni pasal 339 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 291 ayat (2) KUHP.
"Hukumannya penjara di atas lima tahun," kata Yusri.
Penyidik, kata Yusri, masih menunggu hasil autopsi terhadap korban yang dilakukan Tim Dokter Forensik Rumah Sakit R Syamsudin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angesti ditemukan tak bernyawa di warung di RT 17/4 Kampung Sungapan, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2016).
Angesti ditemukan dalam keadaan tanpa menggunakan celana dan hanya menggunakan bra.
Nenek Angesti, Sukimah (54) merupakan orang yang pertama kali menemukan dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 15.00 WIB.
Sukimah kemudian meminta pertolongan kepada tetangga sekitar dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kadudampit.
Siapa Pembunuh Keji Itu
Sebuah foto pemuda diduga sebagai pemerkosa dan pembunuh Angesti Sistiani (19) beredar di Facebook. Seperti ini sosoknya, Senin (13/6/2016).
Seorang pemuda berkulit sawo matang, berkaus hitam terpampang di sebuah akun Facebook. Dalam postingan yang sama muncul juga akun Facebook Angesti Sistiani.
Di postingan sebuah akun Facebook tersebut ditulis, "Pelaku pembunuhan anuu di Kadudampit Cisaat tea teahh Wa pantesna di kumahakeun (pelaku pembunuhan di Kadudampit Cisaat pantasnya diapain)."
Foto dan postingan ini sudah mendapat puluhan respon dengan emoticon menangis dan beberapa kali shares.
Belum diketahui apakah benar sosok ini sebagai terduga pembunuh Angesti Sistiani atau bukan namun peristiwa ini menarik perhatian publik.
Netizen mengaku geram karena gadis yang dikenal ramah dan baik ini meninggal secara tragis.
Ia tewas setelah melawan terduga pelaku bernama Dadang Rismawan (21) tak lain tetangga korban.
Korban tinggal dengan neneknya di Sukabumi dan tetangga korban yang menyukainya berniat memerkosa, namun lantaran korban menolak akhirnya nyawanya dihabisi oleh pelaku.
Angesti ditemukan tak bernyawa di sebuah warung bubur kacang hijau di RT 17 Rw 4 Kampung Sungapan, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Gadis Lampung asal Boyolali
Seperti dikutip dari TribunSolo.com, berdasar penelusuran dari akun media sosial Facebooknya, perempuan ini berasal dari Jawa Tengah.
Namun ia tinggal di Bandar Lampung. Dalam postingan di Facebook Ia mengaku sebagai gadis Lampung. Namun kejadian yang menewaskan dirinya terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
Wanita yang belakangan diketahui bernama Angesti Sistiani itu ditemukan dalam keadaan tak berpakaian.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, Sukimah (54) merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad Angesti dalam keadaan tidak bernyawa pada Sabtu (11/6/2016).
Angesti merupakan gadis cantik berusia 19 tahun yang dikenal ramah oleh teman-temannya.
Kronologi Pembunuhan
Kabarnya sebelum dibunuh, Angesti yang menjadi korban ini sempat dipukul di bagian lehernya dan dibekap mulutnya oleh tersangka hingga tak sadarkan diri.
Jajaran Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat menangkap pelaku pembunuhan seorang gadis warga Kampung Sungapan, Kabupaten Sukabumi yakni yang masih bertetangga dengan tersangka.
Pelaku pembunuhan disertai dengan pemerkosaan yakni Dadang Rismawan (21) adalah tetangga korban yang rumahnya berdempetan di Desa, Kecamatan Kadudampit, kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur didampingi Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Joni Surya Nugraha di Sukabumi, Minggu.
Dikenal ramah
Ia sangat aktif menyapa teman-temannya di sosial media.
Apapun yang ia posting selalu mengundang teman-temannya untuk berkomentar dan menanggapi postinganya tersebut.
Termasuk ketika kabar tragis tentang Angesti menyebar, akun Facebooknya yang bernama Angesti Sistiana pun banjir dengan ucapan duka cita.
Update status
Dari pantauan TribunSolo.com, Angesti sempat mengunggah sebuah status sehari sebelum kejadiaan naas itu menimpanya.
Ia memperbarui status Facebooknya pada 10 Juni 2016 pukul 20.00 WIB, atau kurang dari 24 jam sebelum ia ditemukan tak bernyawa pada Sabtu 11 Juni 2016.
"Ramaikan lah 2b444e49," tulis Angesti.
Tampaknya ia sedang mengajak teman-temannya untuk meramaikan BBM miliknya.
Tapi malang, justru postingan status terakhir Angesti tersebut yang ramai dengan ucapan duka cita.
"Inalillahi waina ilaihi roziun telah pulang kerahmatulloh angesti sistiani smoga amal ibadah nya di trima di sisi Alloh SWT," tulis Amelia Amlia Love.
"Inalilahi smoga di terima amal ibadah nya di tempat kan di sisinya tempat yang paling indah amin," tulis Iman.
Ada juga netizen yang mengaku belum percaya jika Angesti telah pergi untuk selamanya.
"Masak sih mbak, masih gak percaya," tulis Anna Tasya.
Dibunuh Tetangga
Dari kabar terbaru, Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Sukabumi telah mengamankan seorang pria berinisial DS yang merupakan terduga pelaku pembunuhan terhadap gadis cantik tersebut.
Kepala Satreskrim Polresta Sukabumi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jhoni S Nugraha mengatakan, saat ini DS belum ditetapkan sebagai tersangka.
Meskipun DS sudah mengakui telah membunuh gadis berusia 19 tahun itu. DS mengaku awalnya tidak berniat untuk membunuh Angesti.
Ia hanya ingin memperkosa Angesti. Tapi saat hendak melaksanakan niatnya itu, Angesti melawan.
DS mengaku kalap lalu mencekik Angesti hingga tewas. DS mengatakan, selama ini, dia memang jatuh hati pada Angesti.
Apalagi DS tinggal di rumah yang letaknya bersebelahan dengan warung bubur milik nenek korban, yang selama ini dijadikan tempat tinggal oleh korban.
Minta Dihukum Mati
Netizen yang mendengar berita ini pun kembali menyuarakan dukungannya. Banyak yang meminta kepada pihak kepolisian agar pelaku dihukum seberat-beratnya atas tindakan keji yang ia lakukan.
Bahkan tak segan-segan, netizen meminta agar pelaku dihukum mati. Laraz AmizHa PatHel, "Dah hukum mati aza yg bunuh,, biar pd kapok,, krna dia orang tidak berguna."
Didit Wahyoedi Titho, "Akibat apa???? Akibat terpengaruh Miras!!!!! smoga Tuhan melaknat pelakunya."
Popay Jack, "Layak untuk dihukum mati." (*)