Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim Lanterha the Lemurian Meditation mengklarifikasi pandangan mantan sejumlah pengikut yang menuding DZA telah menyebarkan ajaran sesat.
Sejumlah mantan pengikut DZA menjelaskan Tim Lanterha the Lemurian Meditation adalah nama pengganti Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman Indonesia. Mereka melaporkan guru besar mereka, DZA, ke Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat atas tuduhan sesat.
Tim Lanterha the Lemurian Meditation merilis klarifikiasi mereka melalui hikmatuliman.or.id laman resminya dengan judul, 'Hikmatul Iman menjawab.'
Ketua Yayasan Lantera, Aulia Pradipta, Pengawas Yayasan Lantera Usep Dedi Suryana dan Dicky Zainal Arifin telah bersilaturahim ke MUI Jabar pada 14 Juni 2016. Turut hadir Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar.
Terkait dugaan ajaran sesat, tim menyampaikan lima jilid dokumen berjudul "Hikmatul Iman Menjawab" yang terdiri atas 119 halaman yang merupakan jawaban resmi atas poin aduan. Selain itu tim juga menyampaikan 1.557 pendukung petisi beserta komentarnya.
"Diharapkan dengan pertemuan ini pihak MUI memiliki informasi dari kedua sisi yang menjadi bekal untuk memulai tahap berikutnya, yaitu mediasi kedua belah pihak. Akang dan Teteh, insya Allah kita sangat siap bertabayun dengan MUI Jabar sebagai mediator," demikian tulis Tim Lanterha di laman hikmatuliman.or.id, Senin (20/6/2016).
Tim Lanterha juga menanggapi tudingan ajaran sesat melalui change.org, laman untuk menyampaikan petisi dan kampanye sosial secara online.
Melalui www.change.org/p/mui-jawa-barat-dukung-lanterha-transformasi-dari-lsbd-hi-menghadapi-upaya-adu-domba?utm_source=embedded_petition_view ada 1591 netizen yang telah menandatangani petisi berjudul Dukung LANTERHA (transformasi dari LSBD HI) Menghadapi Upaya Adu Domba.
Yayasan Hikmatul Iman dan LSBDHI telah berdiri sejak 1989. Pada milad ke-27 Yayasan Hikmatul Iman bertransformasi menjadi Yayasan Lantera dan LSBDHI menjadi Lanterha the Lemurian Meditation dengan tujuan melayani masyarakat lebih baik dan lebih luas lagi.
Mereka membantah kegiatan Hikmatul Iman/Lantera/LTLM menjurus pada ajaran sesat. Kegiatan mereka murni bela diri untuk membentuk manusia Indonesia yang kuat fisik dan mental, latihan kelas kesehatan, terapi bagi pasien, bakti Sosial, seminar dan training. Kegiatan dapat dilihat di hikmatuliman.or.id dan mthi.web.id
"Selain itu juga bisa dilihat dari berbagai situs media sosial yang dikelola oleh para pengurus ranting dan cabang," tulis petisi itu.
Mereka menduga sudah lama ada pihak yang bertujuan memprovokasi dan membenturkan HI dengan pihak lain lewat pemberian informasi yang tak lengkap dan menggiring opini publik.
Pada 2016 kesalahpahaman yang dibentuk oleh berita yang dirilis oleh para admin situs tersebut memicu gesekan internal Hikmatul Iman sehingga beberapa anggota senior yang menerima informasi sepihak memutuskan untuk mengundurkan diri dari HI.