TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Rumah Mbah Mini (70) janda miskin yang hidup sebatang kara di Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur akhirnya roboh.
Beruntung saat saat kejadian Mbah Mini berada di rumah tetangga sehingga nyawanya selamat.
Arif Witanto relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim menyebutkan, rumah Mbah Mini sebenarnya sudah masuk daftar rumah yang bakal diperbaiki oleh Komunitas Rumah Kita.
Hanya saja belum sempat diperbaiki sudah keburu roboh.
Kondisi rumah saat dilakukan survei sudah memprihatinkan karena telah miring.
"Teman-teman Komunitas Rumah Kita sudah berencana memperbaiki rumah Mbah Mini usai Lebaran. Namun pada Senin (27/6/2016) sore rumahnya sudah roboh," ungkap Arif Witanto kepada Surya Online, Selasa (28/6/2016).
Rumah Mbah Mini kondisinya sangat memprihatinkan.
Rumah kayu dengan dinding sesek itu sudah bolong-bolong yang ditambal dengan bekas karung plastik.
Atap gentingnya sudah banyak yang bolong sehingga saat hujan turun kemasukan air.
Tetangganya yang kasihan kemudian meminta Mbah Mini tidak tinggal di rumahnya.
"Mbah Mini selama ini memang hidup sendirian, untuk makan sehari-hari mengandalkan pemberian para tetangganya," ujarnya.
Kondisi Mbah Mini sendiri juga sudah tua dan renta.
Saat berjalan juga sudah sempoyongan dan pendengarannya telah berkurang.
Kondisi rumah janda yang sangat memprihatinkan itu tidak segera mendapatkan perhatian dari para perangkat desa setempat. Sehingga rumahnya tidak masuk dalam progam bedah rumah.
Komunitas Rumah Kita yang mengetahui kejadian itu kemudian berinisiatif untuk melakukan perbaikan.
Sejauh ini sudah terkumpul dana sekitar Rp 2,5 juta untuk memperbaiki rumah Mbah Mini.
"Nanti usai Lebaran masyarakat yang peduli dengan rumah Mbah Mini bakal bergotong royong membangun rumahnya," jelas Arif.