Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA – Wajah Mufida sumringah saat berkumpul dan buka puasa bersama ratusan teman-temannya yang merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga, Selasa (28/6/2016).
Buka bersama santri tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar. Dalam buka bersama itu, beberapa lilin apung menyala di gelas bening berisi air.
Kemudian diletakkan secara menyebar di antara tikar yang menjadi alas duduk santri.
Suasana yang gelap karena penerangan listrik dimatikan dan hanya menggunakan penerangan lilin, membuat Mufida yang juga merupakan mahasiswa IAIN Salatiga semester II ini semakin betah berada di Ponpes.
“Kalau setiap kali buka puasa suasananya begini, saya jadi nggak ingin pulang. Jadi betah dan ingin di pondok terus,” kata Mufida, seperti dalam rilis yang dikirim ke Tribun Jateng, Rabu (29/6/2016).
Ia mengungkapkan, buka puasa bersama seperti ini jarang dilakukan. Terlebih lagi berada di Lapangan dengan suasana yang hanya menggunakan penerangan dari lilin saja. Suasana tersebut semakin menambah rasa kebersamaan.
“Kebersamaan buka puasa bersama seperti ini yang nantinya akan sangat saya rindukan ketika sudah berada di rumah. Saya yakin, teman santri lainnya merasakan yang sama,” tuturnya.
Mufida merupakan satu dari 324 santri Ponpes Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga yang mengikuti buka bersama usai menggelar khataman kajian kitab di Bulan Ramadan ini.
Selain itu, para santri juga melakukan khataman Alquran dan diakhiri pengajian yang diisi oleh Pengasuh PP Masyithoh, Tingkir, Salatiga, yaitu KH. Nasir.
Panitia khataman dan buka bersama, Evie Yunianti mengatakan, biasanya buka puasa bersama dilaksanakan di rumah makan, rumah teman, caffe dan sebagainya.
Berbeda dengan buka bersama ala santri ini, yaitu diadakan di lapangan dengan penerangan minim sebagai tanda syukur karena sudah khatam kitab kajian Bulan Ramadhan. (*)