TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Surabaya kembali menyabet piala Adipura, bahkan piala ketujuh ini merupakan level tertinggi di bidang lingkungan.
Ya, Adipura Paripurna 2016 diraih Pemerintah Kota Surabaya.
Paial ini akan diserahkan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Siak, Pekanbaru, Riau pada 22 Juli 2016.
Dari empat kategori, yakni Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil, Surabaya mendapatkan penilaiam terbaik yakni ketegori kota metropolitan.
"Kita dapat penghargaan terbaik dari ketegori Kota Metropolitan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui Grand City, Selasa (19/7/2016).
Penyerahan piala cukup pagi, Risma sempat bingung untuk mengatur jadwal kerjanya.
"Makane aku bingung, soalnya jam 08.00 pagi," katanya sembari tertawa.
Bagi Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini, tujuan utamanya selama ini bukanlah penghargaan Adipura. Melainkan lebih kepada menciptakan kota yang sehat, bersih, indah dan nyaman.
Sebab, Risma menilai menjadikan kota yang sehat dan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan menjadi prioritas utama.
"Kalau warganya sehat, lingkungannya bersih dan nyaman itu yang harus dipertahankan. Karena mempertahan hal seperti ini yang susah, dan saya harap warga Surabaya bisa lebih peduli lagi terdapat lingkungan," harap Risma.
Sedang Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser menambahkan, perolehan penghargaan ini jauh berbeda dengan tahun 2015.
Bila tahun kemarin Kota Pahlawan lebih menonjolkan soal pengolahan sampahnya, tahun ini tidak.
Sebab, ada empat penilaian yang membuat Surabaya bisa meraih penghargaan level tertinggi yakni Adipura Paripurna.
Empat penilaian itu meliputi yakni, Wali Kota dan inovasinya, fisik kota, partisipasi masyarakat, dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir).
"Untuk fisik kota, lebih kepada keindahan dan pembenahan, sedangkan partisipasi masyarakat lebih kepada tingkat kesadaran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. Untuk TPA, kami bisa mengelola limbah sampah menaga listrik yang memiliki kapasitas dua megawatt," jelas Fikser.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Purabaya Chalid Buchari menambhakan, dengan adanya penghargaan ini masyarakat semakin bisa meningkatkan kesadaran untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan.
"Semua ini juga berkat masyarakat yang terus mewujudkan dan menciptakan lingkungan bersih dan sehat," katanya.