News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pagar Kantor Dinas Pendidikan Kota Jambi Digembok Orangtua Murid dan Dewan

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Jambi, Rabu (20/7/2016). Mereka lalu menggembok pagar kantor karena tak ada perwakilan pegawai yang menemui mereka

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kecewa dengan Dinas Pendidikan Kota jambi, massa menggembok pagar kantor dinas, Rabu (20/7/2016).

Kekecewaan orangtua murid karena ketidakjelasan informasi penerimaan siswa baru membuat mereka marah.

Kecewanya orangtua siswa terkait kejanggalan gelombang kedua dan tidak diterimanya anak mereka mengundang demonstrasi.

"Dinas pendidikan hanya mengesahkan, sekolah yang mengeluarkan. Ini malah dinas yang mengeluarkan pengumuman," kata Muhammad Reza salah satu orang tua.

Para orang tua menuntut pejabat dinas pendidikan kota untuk keluar dan bicara dengan massa. Namun, tidak ada yang keluar. Hanya pegawai-pegawai biasa yang melihat dari dalam ruangan.

Para orang tua mensinyalir adanya permainan dibalik ini. Taufik salah satu orang tua mengatakan anaknya melalui jalur prestasi tidak lulus lewat dua jalur. Menurutnya juga tidak ada penjelasan yang pasti dari dinas.

"Artinya dinas kan tidak transparan, sistemnya tidak jelas," katanya.

Anggota dewan komisi IV kemudian ikut-ikutan massa menggembok pagar dinas pendidikan kota sebagai simbol kelecewaan.

"Kita tidak mampu lagi menampung aspirasi masyarakat. Pihak Disdik menghilang, di kantor tidak ada, kita ajak duduk bersama tidak bisa. Makanya kita gembok," kata Abdullah Somad anggota DPRD Komisi IV.

Dia mengatakan gembok akan dibuka setelah mendapat klarifikasi dari Dinas pendidikan Kota Jambi

Langkah tersebut sebagai bentuk sikap protes terhadap proses penerimaan siswa baru yang tidak jelas.

Abdul Somad yang langsung menggembok pagar itu mengatakan, karena pihak Disdik harus bertanggungjawab.

"Kepala dinasnya menghilang, ketua panitianyan juga tidak ada ditempat, kita hubungi kita ajak duduk bersama tidak bisa, sehingga kita lakukan langkah ini," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini