Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
TRIBUNJABAR.CO.ID, CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur berencana membuat tujuh cluster destinasi wisata di kota berslogan Maos, Mamaos dan Maenpo ini.
Ketujuh cluster yang akan mulai dibangun pada 2017 tersebut ditargetkan selesai dalam 3,5 tahun dari 5 tahun masa kepemimpinan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar periode 2016-2021.
"Ketujuhnya harus selesai dalam jangka waktu tersebut. Angka tujuh dipilih bukan hanya di bidang wisata, tapi juga di bidang lainnya. Tapi pariwisata menjadi prioritas," ujar Irvan kepada Tribun Jabar di kawasan Kalimaya, Cianjur, Jumat (22/7/2016).
Bupati menjelaskan anggaran akan dikucurkan dengan pas sesuai perencanaan pembangunan ketujuh cluster itu. Pihaknya akan menggandeng tim peneliti dari universitas terkemuka untuk mengkaji tujuh cluster tersebut.
"Anggarannya (untuk pariwisata) tentu cukup dan akan disesuaikan, kecuai yang sudah pasti sebagai amanat undang-undang bahwa APBD 20 persen untu pendidikan dan 10 persen untuk kesehatan," ujar dia.
Ketujuh cluster yang dimaksud adalah:
1) Kecamatan Campaka: Gunung Padang, Pusat Pemerintahan (Setda) dan Curug Cikondang.
2) Wisata Agamis: Makam Cikundul, Lembah Karmel dan Pura di Kawasan Cianjur Utara.
3) Kampung Adat Pandanwangi di Warungkondang, Ayam Pelung di Bunikasih dan Gekbrong.
4) Wisata terapung di Jangari, Kecamatan Mande.
5) Wisata arung jeram di Haurwangi.
6) Kawasan seribu air terjun di Naringgul, Laut di Cidaun dan Agrabinta.
7) Wisata offroad bagi pecinta motor trail di Kecamatan Leles dan Agrabinta.