Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan mulai diterapkan di Bali.
Program ini berorientasi menumbuhkan keunggulan di setiap daerah di Pulau Seribu Pura.
Hal ini disampaikan dalam Forum Diskusi Peduli Bali (FDPB) di Warung Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk Denpasar Bali, Sabtu (23/7/2016) sore.
Setiap daerah sudah dipetakan untuk menggali potensi keunggulannya, misalnya di Bangli akan ada sinergi dan integrasi petani di Ceruk dan juga membuat terminal Agro di Denpasar.
PPNSB bentukan PDI Perjuangan sendiri merupakan upaya untuk mengatasi adanya perekonomian yang dikuasai oleh segelintir orang.
Dengan demikian, persoalan yang merujuk pada kapitalisme dan imperialisme itu segera diatasi.
Petani atau peternak tidak akan kesulitan lagi mendistribusikan hasil usahanya.
Yoyok salah satu peserta diskusi menyatakan, apabila PPNSB memang mesti membahas soal ekonomi politik itu sendiri.
"Setiap daerah memiliki kecenderungan pembangunan ekonomi berbeda. Contohnya saja, jika di Tabanan lebih menonjol para petaninya sedangkan di Badung ialah buruh. Lantas itulah yang mesti diterapkan dalam program PPNSB," kaya Yoyok.
Ketua Dewan Perancang PPNSB Bali, Alit Kelakan menyatakan, PPNSB itu merupakan program yang dibahas melalui kongres, yang mengevaluasi program kerja yang intinya melawan imperialisme dan kapitalisme.
Setelahnya, dengan PDI Perjuangan yang memiliki 7 Kepala Daerah di Bali maka melakukan zonasi area berupa pemetaan di setiap Kabupaten untuk menonjolkan keunggulannya.
Sepertinya halnya baru mulai dilakukan ialah melakukan sinergi dan terintegrasi untuk petani ceruk Bangli, kemudian, akan ada pembangunan terminal Agro di Denpasar.
Kemudian di Bangli juga akan menjadikan daerah pelajar (IHDN, misalnya) kemudian pembangunan pabrik obat herbal.