TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Hunian menengah ke atas akan menjadi salah satu sub-sektor properti yang berpotensi menikmati dampak positif pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Batam yang disiapkan menjadi pintu gerbang Indonesia dari dan menuju Singapura dan Malaysia pada MEA 2016 menjadi incaran bagi developer properti nasional untuk mengembangkan kawasan hunian dan investasi properti.
Agung Wirajaya, Ass Vice President Strategic Marketing Residential PT Agung Podomoro Land Tbk mengakui telah menerima dampak positif dari MEA ini.
"Apalagi pemerintah juga berkomitmen untuk mengangkat potensi Batam agar semakin menarik baik untuk investasi maupun turis," katanya, Sabtu (23/7/2016).
Tenaga kerja asing akan mendorong meningkatnya kebutuhan tempat tinggal yang berstandar internasional dan sesuai dengan tingkat ekonomi dan kualitas hidup ekspatriat.
APL sendiri mengembangkan properti Orchard Park Batam yang menjadi tempat business center yang berkualitas tempat investor maupun pelaku usaha bertemu.
Kehadiran proyek properti di area Batam Center itu menaikkan harga hingga melejit hingga 100 persen.
Menurut Agung, konsep Orchard Park Batam menjadi terobosan baru di dunia properti Batam.
One stop green living yang menjadi jargon utama kawasan hunian ini, yang dilengkapi seperti fitness center, jogging track, kolam renang seluas 396m2, perkantoran, ruko, sampai mall tersedia didalamnya.
Hal ini merupakan sesuatu yang baru di Batam sehingga menarik perhatian warga di kepulauan Riau.
Selain itu lokasinya sebagai pintu gerbang Indonesia ke ASEAN menjadi hal yang menarik.
"50% konsumen kami berada diluar Kepri. Alasan mereka membeli karena kedekatan jarak dengan Singapura jaminan mutu bangunan dan kenaikan investasi kawasan," kata Agung.