Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Polresta Pontianak menyerahkan bantuan berupa paket sembako, mie instan, seragam serta perlengkapan sekolah bagi korban kebakaran di Gang Bahagia 1 dan 2, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (26/7/2016) siang.
Sebelum menyerahkan bantuan, Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo meninjau langsung kondisi sisa-sisa puing bangunan rumah semi permanen yang terbakar pada Minggu (24/7) sekitar pukul 09.45 WIB.
Dalam kejadian ini, 13 rumah terbakar, tujuh di antaranya benar-benar ludes menyisakan arang, sementara enam lainnya, hanya sebagian yang terbakar.
Dengan didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Polresta Pontianak, Eni Isneni Iwan, Kapolresta dan jajarannya langsung menyapa anak-anak serta berdialog dengan warga yang menjadi korban kebakaran.
Raut wajah dan senyum bahagia tampak terlihat dari anak-anak korban kebakaran, tatkala Kapolresta menyampaikan akan memberikan bantuan seragam sekolah bagi mereka.
"Bukunya pada hilang ya, baju seragamnya terbakar ya, kemarin yang paling nangis siapa?," ujar Kapolresta menyapa anak-anak.
Anak-anak pun mengacungkan telunjuknya, menandai bahwa memang buku, seragam serta perlengkapan sekolah mereka, benar-benar ludes dibakar api.
"Hari ini, kami dan juga insya allah pak Bupati juga akan memberikan bantuan ya. Kemarin siapa yang nangis?, oh nangis semua ya," ucapnya.
Kapolresta lantas menyerahkan delapan paket tas sekolah bagi anak-anak, yang berisikan buku, baju seragam sekolah dan perlengkapan lainnya.
Delapan anak ini, tiga di antaranya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dan lima anak lainnya masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.
Seli yang sebelumnya diwawancarai tribunpontianak.co.id usai kebakaran pada Minggu (24), tampak mewakili anak lainnya menerima bantuan Kapolresta.
Iwan dan istri bahkan sempat mengenakan seragam merah putih ke tubuh Seli. Raut wajah ceria pun langsung menghiasi wajah Seli dan anak lainnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, namun penghuni rumah yang terbakar saat ini tidak memiliki tempat tinggal, dan masih menumpang di rumah keluarga maupun saudara terdekatnya yang lain.
Iwan kepada wartawan membenarkan, secara spontanitas pihaknya berniat memberikan bantuan terhadap korban kebakaran ini, terutama anak-anak yang tak memiliki baju seragam maupun perlengkapan sekolah.
"Saya membaca pemberitaannya di media (Tribun Pontianak), dan ditambah laporan anggota Polsek kami yang ada di TKP. Ada anak-anak yang tidak bisa sekolah, karena mereka memang memiliki lagi baju seragam sekolah, termasuk juga buku dan tas," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya berupaya meringankan beban dari masyarakat yang menjadi korban. Kapolresta mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Bupati Kubu Raya, Kepala Dinsosnakertrans Kubu Raya, Kades Parit Baru serta jajarannya di Polsek, tokoh masyarakat dan pengusaha baik di Kubu Raya maupun di Pontianak untuk bersama-sama membantu kebutuhan-kebutuhan pangan dan sembako.
"Seperti ada mie instant, gula, sirup dan juga peralatan sekolah untuk anak-anak, serta beberapa lainnya. Yang mudah-mudahan ini nanti bisa membantu masyarakat yang saat ini menjadi korban kebakaran. Alhamdulillah ada respon juga dari berbagai elemen, pak Bupati Kubu Raya, tokoh masyarakat dan beberapa pengusaha di Pontianak," paparnya sebelum berpamitan dengan menyapa anak-anak yang tampak riang sambil memegang paket bantuan sekolahnya masing-masing.
Selain seragam dan peralatan sekolah bagi anak-anak, bantuan lain yang diberikan Polresta Pontianak, di antaranya sebanyak 20 karung beras, 110 dus mie instant. Delapan paket gula, sirup dan minyak goreng.
Sebelum meninggalkan lokasi, Iwan juga menegaskan, untuk pengurusan dokumen maupun surat-surat penting lainnya, ia telah berkoordinasi dengan Kades Parit Baru. Agar memudahkan pelayanan dan memberikan penanganan cepat bagi korban.
Kades Parit Baru, Musa A Hamid membenarkan bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan cepat dan terbaik bagi keluarga korban, sebagai bentuk layanan istimewa bagi korban kebakaran di desa tersebut.
"Untuk mereka ini akan kami bebas gratiskan sampai kapan pun. Bukan hanya pada waktu ini saja pengurusan KTP ataupun Kartu Keluarganya yang terbakar saja, tapi untuk urusan apapun nantinya, walau dua hingga tiga tahun akan datang, akan kami gratiskan," ujarnya.
Musa belum dapat memberikan komentar lebih mengenai kepastian tempat tinggal bagi korban. Lantaran, rumah yang dihuni warga yang menjadi korban, selama ini merupakan rumah kontrakan.