TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keluarga Freddy Budiman menutup rapat-rapat rumahnya. Bahkan gerbang rumah selalu tertutup, Jumat (29/7/2016).
Gerbang baru dibuka apabila ada orang keluar atau masuk.
Warga yang bertakziyah hanya berada di luar rumah. Begitu juga polisi, Satpol PP, dan TNI.
Taksi berlogo Bandara Juanda sempat datang ke rumah tersebut. Beberapa warga berteriak taksi tersebut adalah keluarga Freddy Budiman.
Warga dan Satpol PP langsung membukakan pintu gerbang.
Taksi warna hitam itu sempat berusaha langsung masuk ke garasi.
Namun karena gerbangnya sempit, taksi hanya berhenti di depan gerbang.
Seluruh penumpang taksi itu langsung masuk ke rumah sambil menunduk.
Gerbang langsung ditutup setelah seluruh penumpang masuk rumah.
Sementara itu di tempat terpisah tukang gali kubur mulai menggali makam untuk Freddy Budiman di TPU Kalianak, Jumat (29/7/2016).
Gembong narkoba ini akan dimakamkan di samping makam abahnya, Mardjito.
Kepala TPU Kalianak, Agus Wahyudi mengatakan beberapa anggota keluarga Freddy dimakamkan di TPU Kalianak.
Selain abahnya, umik Freddy, Muarah juga dimakamkan di TPU Kalianak.
Tapi Agus tidak mengetahui abah dan umik itu orang tua Freddy atau kakek-nenek Freddy.
"Keluarganya biasa memanggil abah dan umik," kata Agus, Jumat (29/7/2016).
Sebenarnya kondisi makam di sekitar keluarga Freddy itu sudah sangat padat.
Tapi pengurus TPU tetap menggali makam di sekitar abah dan umik Freddy.
Menurutnya, penempatan pemakaman ini bukan atas inisiatif pengurus TPU.
Keluarga Freddy yang minta agar Freddy dimakamkan di sekitar makam abah dan umiknya.
"Kami hanya berusaha memenuhi permintaan keluarga. Informasi dari keluarga, jenazahnya akan dimakamkan sekitar pukul 13.00 WIB," tambahnya.