Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Penyerangan Polres Tanah Karo yang dilakukan ratusan warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara karena penahanan lima orang warga terkait sengketa lahan menyebabkan seorang warga tewas.
Diduga, korban disebut-sebut bernama Arya meninggal setelah kepalanya tertembus timah panas.
"Saya pastikan, warga yang meninggal dunia saat kerusuhan satu orang. Namun, meninggalnya korban bukan karena terkena tembakan polisi," ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, Sabtu (30/7/2016) siang.
Ia mengatakan, bekas luka di kepala korban bukan karena ditembus peluru. Sebab, kata Rina, tidak ditemukan adanya jejak jelaga sebagaimana korban penembakan.
"Kalau meninggal terkena tembakan itu lubangnya pasti besar. Ini lubangnya kecil, dan hanya beberapa centimeter" ujar Rina.
Tanda-tanda orang terkena tembakan biasanya lukanya akan melebar. Peluru yang masuk ke tebuh akan memperbesar lubang dan membuat sebuah rongga besar.
"Untuk mengungkap penyebab kematian korban, jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara. Sampai saat ini, jenazahnya masih menjalani otopsi," kata Rina pada Tribun di sela-sela menghadiri acara pertandingan karate dan taekwondo di Gedung Olahraga Remaja (GOR) Jl Sutomo.(ray)