Laporan Wartawan Pos Kupang, Servan Mammilianus
TRIBUNNEWS.COM, LEMBOR - Sebanyak 343 siswa-siswi SMPN 3 Lembor di Rangga Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam ruangan kelas yang terbuat dari bambu.
Ada tujuh unit ruangan kelas di sekolah itu merupakan bangunan darurat. Kerangka dan dindingnya berbahan dasar bambu.
Selain itu lantai kelas masih merupakan lantai tanah. Atap seng ruangan kelasnya sudah bocor sehingga saat hujan air bisa masuk dan menimbulkan lumpur dalam kelas.
"Kalau hujan, pasti bocor karena atap seng sudah berlubang. Dinding kelas yang merupakan dinding bambu juga ditembusi air hujan, apa lagi angin," kata seorang siswi kelas 3A, Yuliana Dewantilanam.
Dia ditemui di sekolahnya itu, Selasa (2/8/2016) bersama dua teman lainnya, Angelina Delviani dan Agustinus Sion Susanto.
"Yang kami butuhkan saat ini ruangan kelas. Kalau bisa perbaiki ruangan kelas kami," kata Angelina.
Menurut mereka kebutuhan lain di sekolah, seperti laboratorium dan perpustakaan memang masih diperlukan tetapi yang paling mendesak adalah pembangunan ruangan kelas.
"Ruangan kelas paling kami butuhkan," kata Sion.
Salah seorang guru di sekolah itu, Kosmas Jemali, menjelaskan bahwa jumlah siswa-siswi di sekolah itu 343 orang.
"Sekolah ini dibangun sejak tahun 2012 . Kalau berkaitan dengan permohonan perbaikan atau pembangunan ruangan kelas, selalu kami sampaikan ke pemerintah," kata Kosmas.(*)