TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pegawai negeri asal Tiongkok dan Korea Selatan akan mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya selama sebulan.
Program Pemerintah Provinsi Jatim ini diberikan kepada 5 orang.
Mo nailing (36), staff Hechi Municipal Foreign Affairs Office dari Provinsi Guangxi, Tiongkok, mengungkapkan, belum pernah mempelajari bahasa dan budaya di Indonesia.
Ia pun berhasil mendapat kesempatan dari pemerintahnya setelah lolos beragam persyaratan.
“Saya ingin lebih menggali tarian tradisional di Indonesia, karena sangat kharismatik dan berbeda dengan di negara saya,” tuturnya usai penerimaannya di Untag, Rabu (3/8/2016).
Peserta pelatihan lain adalah Bae Jae asal Gyeongsam do Livestock Promotion Research Institute Korea Selatan, Sun Boqiang asal Shanghai Chongming Country Foreign Affairs Office, Huang Shipeng asal Liuzhou Municipal Foreign Affair Office dan Han Xu asal Tianjin Foreign Studies University.
Kepala Bagian Biro Kerjasama Luar Negeri Pemprov Jatim, Toat Tridjoni, menjelaskan, mereka dijadwalkan mengikuti kegiatan di dalam kelas mulai Senin hingga Rabu, sedangkan sisanya mereka akan melakukan kegiatan di luar ruangan.
“Ini upaya untuk mengekspos wisata di Jatim melalui PNS mitra kerja. Selain itu pastinya mendiseminasikan bahasa ke masyarakat internasional dan mengurangi cultural shock di luar negeri terhadap budaya Indonesia,” lanjutnya.
Kunjungan wisata ini akan dilakukan dengan mengajak warga asing ini datang di beberapa kota di Jawa Timur pada kegiatan luar ruangan.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Ida Aju Brahmasari, menjelaskan, dalam proses pelatihan ini tak hanya melibatkan dosen tetapi juga mahasiswa.
“Terakhir kami bekerja sama untuk pelatihan ini 2 tahun yang lalu. Tentunya ini menambah peluang kami untuk memiliki sister university dari jaringan warga asing yang belajar di Untag,” jelasnya.