Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Jika masuk ke kawasan Kampung Aceh, sepintas kita hanya melihat perkampungan kumuh yang semrawut bahkan jauh dari kesan mewah.
Namun jika menelisik lebih dalam, sebagaian penghuni Kampung Aceh hidup mewah dengan dilengkapi fasilitas yang bagus.
Seperti salah satu rumah yang ditemui Tribun Batam tepat di belakang rumah yang dijadikan tempat permainan Gelanggang Permainan (Gelper).
Rumah yang sangat sederhana dengan hanya dilapisi papan triplek ini dilengkapi dengan AC dan CCTV.
CCTV itu terpasang diamana-mana. Bahkan digang sempit tempat pintu masuk ke lokasi permaianan juga sudah dipasang CCTV.
Diduga pemilik rumah ini adalah MD yang merupakan bos sekaligus pemilik tempat Gelper. Namun sayang, warga sekitar tidak mau mengungkapkan secara gamblang pemilik rumah tersebut.
Selain itu, didepan rumah berfasiltas lengkap ini dibangun sebuah gazebo diatas kolam ikan yang berukuran tidak terlalu besar.
Gazebo seperti pondok ini biasanya digunakan pemilik untuk beristirahat. Dan disana juga diletakan peralatan seperti Dekoder perekam CCTV, monitor dan komputer yang digunakan untuk memantau situasi.
Disamping Gazebo kayu tersebut juga dituliskan Tamu wajib lapor. Tulisan yang menarik perhatian ini setidaknya menandakan kalau lokasi tersebut merupakan lokasi yang penting dan tidak boleh sembarangan orang yang masuk kedalamnya.
Walaupun demikian, polisi sempat masuk kedalam pondok itu, Rekorder dan partisi yang digunakan untuk memantau CCTV disita pihak kepolisian. Nantinya, polisi akan mempelajari lebih dalam lagi sejauh mana keterlibatan pemilik dalam kasus ini.
Nama Kampung Aceh memang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat kota Batam. Penggerebekan disana sudah kesekian kalinya.
Menariknya, saat penggerebekan, warga disana seolah tidak memperlihatkan respon yang takut atau berkumpul melihat adanya polisi yang datang dan memberikan tembakan peringatan.
Seolah tidak ada kejadian, warga tetap saja melakukan aktifitas seperti biasa. (Koe)