TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Putu Krisna Adinata (13), Putu Ngurah Bagus Ramawijaya (15), dan Komang Adi (15) harus dilarikan ke IGD RSUP Sanglah dan RS Bali Med, Denpasar, Bali dengan kondisi luka cukup parah, Rabu (10/8/2016) dini hari.
Ketiga siswa SMP PGRI 3 Denpasar itu menjadi korban penyerangan sekelompok orang bercadar dengan bersenjatakan air softgun dan tombak.
Ayah Adinata, I Nyoman Kaler (36), yang menemani putranya saat dirawat di RSUP Sanglah mengatakan, kejadian bermula saat Adinata pamit untuk membeli nasi di sekitar Jalan Gatsu Barat, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, sekitar pukul 02.00 Wita.
Ketika selesai makan di depan Alfamart bersama temannya, sekelompok orang tiba-tiba menyerang mereka.
Kawanan yang berjumlah sekitar 10 orang tersebut menyerang dengan menggunakan tombak dan senapan angin (air softgun) yang membuat Adinata langsung terjatuh dari atas motor dan roboh ke tanah.
Setelah menusuk dan menembak korban, geng bercadar tersebut pergi meninggalkan Adinata yang merintih kesakitan akibat luka parah.
Dengan tenaga tersisa, pelajar SMP tersebut beranjak dari TKP dan kembali pulang ke rumah dengan mengendarai motornya yang berjenis Honda Vario.
Sesampainya di rumah, Kaler terkejut melihat anaknya terluka parah.
Tanpa pikir panjang Kaler segera mengantarnya ke RSUP Sanglah.
Ia juga sempat bertanya kepada anaknya kenapa bisa diserang kawanan bercadar.
"Adi bilang nggak tahu, dia juga tidak punya masalah dengan teman-temannya," ujar Kaler.
Adinata mendapat luka tembak pada bagian leher dan bahu kiri, serta luka ditusuk tombak pada pergelangan tangannya hingga bagian tulangnya terlihat.
Luka-luka tersebut sudah mendapatkan perawatan dan Adinata sudah diperbolehkan pulang kemarin sore.
Sementara Bagus Ramawijaya mengalami luka sayatan yang cukup parah pada bahu kanan yang juga mengakibatkan patah pada bagian tulang.